Jakarta (ANTARA News) - Presiden PKS Tifatul Sembiring mengatakan, undangan PKS terhadap Partai Demokrat (PD) bukan dalam rangka membangun koalisi karena kedua partai itu pada saat ini sedang bersama-sama dalam pemerintahan.

"Kita dari PKS punya ambisi yang lebih besar dari itu, yakni suatu koalisi yang mampu melahirkan karya-karya besar diberbagai bidang, semisal di bidang pertanian dengan menjadi pengekspor beras," katanya dalam acara diskusi "Kearah mana Koalisi pasca Pemilu" di Kantor DPP PKS Jakarta, Rabu malam (11/3).

Tifatul mengatakan bahwa pihaknya sedianya berencana menghadirkan Presiden Yudhoyono dalam pertemuan itu, seperti halnya dengan undangan terhadap Partai Golkar yang dihadiri langsung Jusuf Kalla.

"Tapi kami belum putus asa. Pertemuan dengan Yudhoyono itu akan ditentukan lagi pada tempat yang lebih representatif lagi," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Tifatul juga mengatakan bahwa pihaknya tengah mengamati hingga sejauh mana Golkar serius dengan PDIP.

"Kalau sudah begitu PKS mau kemana," ujarnya.

Dia menambahkan, hubungan PKS dengan pihak Partai Demokrat memang relatif tidak banyak masalah. "Paling sedikit `korslet` nya dengan Demokrat ini," katanya.

Sementara itu Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo mengatakan, antara partainya dengan PKS sudah saling memahami satu dengan lainnya dan juga sering bersilaturahmi.

"Kalaupun ada perbedaan, itu adalah satu keniscayaan dan seperti diakui Pak Tifatul tadi, tidak besar perbedaannya," katanya.

Tentang rencana berkoalisi, Hadi Utomo tetap pada sikap partainya, yakni baru ditentukan setelah pemilu legislatif.

Ia mengatakan koalisi saat ini masih bersifat bayang-bayang. Padahal pihaknya berkehendak terjalinnya koalisi permanen yang luas, tidak hanya sekedar di parlemen tetapi juga bidang-bidang lainnya.

"Tapi yang pasti, PD akan berkoalisi dengans ebanyak mungkin parpol, agar bisa membentuk pemerintahan yang kuat," katanya. (*)

Editor: Guntur Mulyo W
Copyright © ANTARA 2009