Pontianak (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat, Brigadir Jenderal (Pol), Erwin TB Lumban Tobing, mengatakan masih menelusuri motif teror bom di Bandara Supadio Pontianak, Selasa (10/3), oleh pelaku berinisial Hk yang bekerja di bandara tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan pelaku mengakui teror itu dilakukan karena iseng. Tetapi kalau iseng kenapa teror bom bisa dilakukan hingga dua kali. Teror pertama dilakukan, Jumat (6/3)," kata Kapolda Erwin usai memimpin Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata 2008 Dalam Rangka Pengamanan Pemilu 2009, di depan Kantor Wali kota Pontianak, Rabu.
Ia mengatakan, meskipun dari hasil pemeriksaan pelaku teror bom mengakui hanya iseng, tetapi polisi tidak akan percaya begitu saja.
"Bisa saja teror bom dilakukan untuk mengganggu pelaksanaan Pemilu 2009 yang saat ini sudah berjalan secara aman dan damai," ujarnya.
Pelaku bisa saja tergabung dalam kelompok teroris yang bertujuan mengacaukan situasi keamanan ketertiban masyarakat di Kalbar yang saat ini dalam keadaan aman dan damai, katanya.
Sebelumnya, pengelola Bandara Supadio Pontianak dikejutkan penemuan benda berupa mirip bom. Benda tersebut yang tersimpan di dalam tong sampah pada Selasa sore sekira pukul 17.00 WIB.
Setelah dilakukan pengecekan oleh Unit Gegana Brigade Mobil Polda Kalbar, ternyata tidak benar. Benda itu hanya berupa gulungan kabel tiga warna dan dua pipa kertas.
Erwin menambahkan, pihak kepolisian tetap memproses pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku meskipun perbuatan itu hanya dilakukan secara iseng.
Ia menambahkan, situasi keamanan ketertiban masyarakat di provinsi itu menjelang pelaksanaan Pemilu 2009 cenderung aman sehingga warga tidak perlu khawatir.
"Memang ada gangguan Kamtibmas seperti pembunuhan dan kriminal jalanan, tetapi bisa diatasi sehingga tidak sampai mengganggu proses pelaksanaan Pemilu 2009," katanya.
Ia menjelaskan, untuk tingkat ancaman gangguan hingga saat ini masih relatif terkendali.
(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009