Jakarta (ANTARA News) - Pencetakan surat suara untuk Pemilu legislatif 2009 hampir tuntas.
Anggota KPU, Abdul Aziz, di Jakarta Rabu mengungkapkan, dari total kebutuhan surat suara yang berjumlah 686.196.310 lembar, sudah tercetak 628.350.758 lembar atau 92 persennya.
"Informasi hingga tadi siang yang belum dicetak surat suara untuk Medan sebanyak 5 juta lembar dan Lampung 1 juta lembar. Jadi tinggal 6 juta lembar lagi," katanya didampingi Wakil Kepala Biro Logistik, Boradi.
Dari jumlah surat suara yang telah dicetak tersebut, sekitar 65 persen telah didistribusikan, sementara sisanya masih dalam perjalanan pengiriman.
Aziz mengatakan, jika tidak ada hambatan, sisa surat suara yang belum dicetak dapat diselesaikan pencetakannya hari ini.
Jumlah surat suara yang harus dicetak sekitar 686 juta lembar tersebut belum termasuk surat suara untuk tambahan dalam daftar pemilih tetap dan pengganti surat suara yang rusak.
Aziz menuturkan pihaknya sedang menghitung kekurangan surat suara akibat penambahan DPT dan kerusakan surat suara yang harus diganti oleh perusahaan pencetakan.
"Kalau ada tambahan surat suara akibat perubahan DPT, kira-kira diatas 1 juta lembar (untuk pemilu DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota). Kita akan selesaikan secara cepat, termasuk pengirimannya," katanya.
Sementara Boradi mengatakan, surat suara yang dilaporkan rusak hingga saat ini sekitar 1,7 juta lembar. KPU harus melakukan pemeriksaan terhadap laporan tersebut, sebelum dimintakan penggantinya pada pencetakan.
Ia menargetkan seluruh kekurangan surat suara dan surat suara yang rusak sudah diganti dan didistribusikan sebelum 16 Maret 2009 yakni tiga hari menjelang batas akhir penyerahan perlengkapan pemungutan suara ke KPU kabupaten/kota.
Peraturan KPU Nomor 03/2009 menyebutkan perlengkapan pemungutan suara selambat-lambatnya harus berada di KPU kabupaten/kota, 21 hari sebelum pemungutan suara.
Pemungutan suara dilaksanakan 9 April, dengan demikian paling lambat 19 Maret logistik telah sampai di kabupaten/kota.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009