New York, (ANTARA News) Penduduk dunia diperkirakan terus bertambah hingga melampaui 9 miliar orang pada tahun 2050, jauh lebih banyak daripada yang ada saat ini 6,8 miliar dan 7 miliar pada tahun 2012, demikian prediksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dirilis Rabu (11/3).

Seperti dikutip AFP, PBB memperkirakan sebagian besar tambahan 2,3 miliar manusia itu terjadi di negara berkembang, dengan prediksi penduduk di negara tersebut melonjak dari 5,6 miliar tahun ini menjadi 7,9 miliar pada tahun 2050.

Sementara itu penyebaran pertambahan penduduk negara berkembang adalah 1,2 miliar pada usia 15-59 tahun, dan sekitar 1,1 miliar orang dalam kelompok usia lebih dari 60 tahun.

PBB memperkirakan pertambahan penduduk di negara berkembang hingga 2050 minimal 1,23 hingga 1,28 miliar orang.

Prediksi penduduk tersebut bisa sekilas terlihat hanya 1,15 miliar bila tidak memperhitungkan migrasi dari negara berkembang ke negara maju. Rata-rata pertahunnya terdapat 2,4 juta orang dari negara berkembang yang bermigrasi ke negara maju dalam priode tahun 2009 hingga 2050.

Pada tahun 2005-2010, migrasi di delapan negara atau kawasan telah berlipat lebih dari 100 persen daripada pertumbuhan alami --kelahiran dikurangi kematian.

Kawasan yang termasuk dalam kategori itu adalah Belgia, Makau, Republik Ceko, Luksemburg, Qatar, Singapura, Slovenia, dan Spanyol.

Sepanjang priode 2010-2050, diperkirakan negara penerima migran terbesar adalah Amerika Serikat (1,1 juta per tahun), Kanada (214.000), Inggris (174.000), Spanyol (170.000), Italia (159.000), Jerman (110.000), Australia (100.00), dan Perancis (100.000).

Sementara itu negara yang paling banyak mengirim imigran diperkirakan adalah Meksiko (334.000 per tahun), China (309.000), India (253.000), Filipina (175.000), dan Pakistan (161.000).

Di sisi lain, penduduk di 49 negara kurang berkembang diprediksi akan mengalami lonjakan, dari 0,84 miliar tahun ini menjadi 1,7 miliar tahun 2050.

Pertumbuhan di negara-berkembang lain diprakirakan terus tumbuh, tapi tidak terlalu tinggi, dengan kisaran pertambahan penduduk dari 4,8 miliar menjadi 6,2 miliar pada tahun 2050.

Pertumbuhan penduduk turut dipengaruhi oleh angka kelahiran, yang kini terus berkurang dari 2,56 anak per perempuan di tahun 2005-2010 menjadi 2,02 anak per perempuan untuk periode 2045-2050, demikian skenario itu memperkirakan.

Data yang disiapkan oleh Divisi Populasi Departemen Ekonomi dan Sosial PBB itu juga menunjukkan bahwa pertumbuhan populasi dunia mengalami penurunan akibat turunnya angka kesuburan yang kemudian mengakibatkan penduduk yang bertambah tua.

Di negara-negara maju, 22 persen penduduknya sudah berusia lebih dari 60 tahun dan proporsinya diperkirakan akan terus tumbuh hingga 33 persen pada tahun 2050. Pada saat itu, jumlah penduduk manula diprediksi akan 2 kali lipat lebih banyak daripada jumlah anak-anak.

Di sisi lain, hanya 9 persen dari penduduk negara berkembang saat ini yang berusia di atas 60 tahun, tapi proporsi tersebut akan tumbuh hingga menjadi 20 persen pada tahun 2050.

Prediksi PBB itu mengkolaborasikan hasil temuan dari sensus nasional di berbagai negara dan survei khusus yang digelar di beberapa negara di seluruh dunia.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009