Bojonegoro (ANTARA News) - Sebanyak empat penderita demam berdarah dengue (DBD) di Bojonegoro, Jawa Timur, meninggal dunia selama kurun waktu dua bulan terakhir.
"Empat penderita yang meninggal tersebut, dari 127 pasien positif DBD selama dua bulan terakhir di Bojonegoro,"m kata Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Haryono, Selasa.
Jumlah korban meninggal tersebut meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu dengan korban meninggal satu orang.
Namun, jumlah penderita sebanyak 127 orang selama dua bulan tahun 2009 ini, turun dibandingkan jumlah penderita pada periode Januari-Februari 2008 yang tercatat 168 pasien.
Dia menjelaskan, penderita DBD di Bojonegoro pada Januari sebanyak 83 pasien, dua pasien meninggal dan Februari 44 pasien, dua di antaranya meninggal. Empat korban meninggal DBD tersebut, semuanya berusia sekitar 30 tahun-an.
Menurut dia, adanya korban meninggal dari kalangan orang dewasa itu, menunjukan penderita DBD tidak menjadi monopoli anak-anak, tetapi hampir semua usia.
Justru orang dewasa, sering mengabaikan ketika menderita demam yang tinggi, sehingga ketika dibawa ke pos pelayanan kesehatan atau RSUD kondisinya sudah parah dan dinyatakan terlambat berobat.
Ia menjelaskan, penderita DBD dalam dua bulan terakhir tersebut, ada di 80 desa yang tersebar di 27 kecamatan di Bojonegoro.
Mengantisipasi berkembangnya DBD yang melanda Bojonegoro tersebut, langkah yang sudah dilaksanakan yakni melakukan fogging, selain membagi abate di daerah yang diketahui positif ada penderita DBD.
Yang jelas, lanjutnya, pemberantasan berkembangnya DBD harus dilakukan dengan seluruh lapisan masyarakat. Cara yang paling efektif yakni membiasakan pola hidup sehat dengan melakukan gerakan pemberatasan sarang nyamuk penyebab penyakit DBD.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009