Pada pertandingan yang disaksikan puluhan ribu penonton, termasuk Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, tim Seoul FC pada babak pertama sudah berhasil menggetarkan gawang tim Sriwijaya FC melalui tendangan Young Jagok di menit ke-32.
Selanjutnya tim tuan rumah Sriwijaya FC tampaknya mulai meningkatkan permainan dengan gencar melakukan serangan balik ke mulut gawang lawan tangguh Seoul FC, namun hingga babak pertama usai kedudukan masih tetap 1-0 untuk kesebelasan Seoul FC.
Pada babak kedua tim Seoul FC kembali memperbesar kemenangan melalui pemainnya Kim Sung dimenit ke-12, disusul gol ketiga tendangan Chi Woo dimenit ke-23.
Sementara tim tuan rumah Sriwijaya FC melalui pemain andalannya Ngon Jam berhasil menggetarkan gawang lawan pada menit ke-24 babak kedua, dan hanya selang empat menit kemudian Ngon Jam kembali menyarangkan bola ke gawang lawan, sehingga berhasil memperkecil kekalahan menjadi 3-2.
Menjelang detik-detik terakhir pertandingan, tim dari Korea Selatan melalui pemainnya Sung Yong kembali menyarangkan bola ke gawang tim tuan rumah Sriwijaya FC yang dijaga oleh Dede Sulaiman di menit ke-32, sehingga mengubah kedudukan menjadi 4-2 untuk tim Seoul FC.
Hingga wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, kedudukan tidak berubah 4-2 untuk tim Seoul FC, sedangkan wasit hanya mengeluarkan dua kartu kuning masing-masing satu untuk kesebelasan tuan rumah dan satu lagi dipersembahkan kepada salah seorang pemain Seoul FC.
Sementara suasana pertandingan antara kesebelasan Sriwijaya FC melawan tim tangguh juara runner up Liga Korsel tahun 2008 itu, tampak puluhan ribu penonton memberikan semangat kepada para pemain.
Pertandingan kali ini berbeda dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya yang juga diselenggarakan di Stadion bekas tempat pembukaan dan penutupan PON XVI itu, karena para penontonnya membludak hingga mencapai sedikitnya sepuluh ribu orang.
Bahkan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, sejak awal pertandingan hingga usai tidak beranjak dari kursi menyaksikan langsung permainan tim Sriwijaya FC.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009