Jakarta (ANTARA) - Grup band Govinda mengaku memilih mengeluarkan lagu tunggal, single, dibandingkan album agar karya mereka bisa lebih efektif sampai ke penggemar.

"Karena memang hari ini kita sama sama tau, distribusi album itu kan sangat sulit ya hari ini. Jadi istilahnya kita lebih pengin karya kita lebih efektif dan efisien ketika kita pengeluaran single, tapi tidak menutup kemungkinan kita pengin buat sebuah album," kata Ifan satu berkunjung ke redaksi ANTARA dalam rangka promosi lagu "Hal Hebat", Selasa (10/3).

Grup yang beranggotakan Ifan (vokalis), Ade (gitaris), Luki (bassis) dan Jeje (drummer) itu terakhir menelurkan album di tahun 2011. Setelahnya, Govinda telah merilis sejumlah single.

Mengeluarkan album, menurut Govinda, adalah cita-cita para musisi. Namun perubahan zaman dan pola bisnis di industri musik memengaruhi niatan Govinda untuk membuat album dalam waktu dekat.



"Itu adalah cita-cita semua musisi, semua pekerja seni pengennya ketika bermusik pasti pengen ngeluarin album. Cuma kita pengennya lebih efisien dan efektif, caranya dengan mengeluarkan single," kata Ifan.

"Ya karena emang zamannya beda, kita pasti pengin bikin album, pengen banget bisa full album cuman memang kan kalau kita misal pengin rekaman album, materinya harus yang bagus. Kita udah punya single yang sebelumnya, tapi ya itu harus jadi acuan buat kita sih, buat bikin album," tambah Ade.

Govinda (dulu bernama Domino) terbentuk pada 7 Oktober 2008. Setahun kemudian, mereka meluncurkan album perdana "Domino".

Pada tahun 2011, mereka kembali mengeluarkan album kedua, "Rahasia Besar" dengan lagu populer "Bawa Aku Lari", "Simpananku" dan "Rahasia Besar".

Tiga tahun berselang hingga tahun 2018 lalu, Govinda meluncurkan beberapa single seperti "Mantan Terbaik", "Mau Kamu Cuma Kamu" dan "Ajaib".

Baca juga: Hal hebat yang dirasa Govinda setelah satu dekade berkarya

Baca juga: Govinda luncurkan single rayakan 10 tahun berkarya

Baca juga: Rekaman di Abbey Road, Govinda taklukkan cuaca dingin

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020