Seoul (ANTARA) - Korea Selatan melaporkan lonjakan kasus baru virus corona pada Rabu saat otoritas melakukan uji kesehatan ratusan staf di call centre, tempat penyakit tersebut muncul pekan ini, menurut pejabat kesehatan.
Sebanyak 242 kasus baru dilaporkan dibanding dengan 35 kasus sehari sebelumnya, menambah total kasus di negara wabah terbesar virus corona di luar China itu menjadi 7.755 kasus, demikian Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KCDC).
Jumlah harian kasus baru di Korea Selatan mencapai puncaknya yakni 909 kasus pada 29 Februari, saat otoritas menguji sekitar 200.000 partisipan gereja Kristen di pusat epidemik di negara tersebut.
Dengan tugas yang hampir rampung, tingkat infeksi melambat dalam beberapa hari terakhir sehingga meningkatkan harapan bahwa Korsel mampu mengendalikan virus tersebut.
Namun kelompok baru di call centre Seoul, dan di kalangan guru serta murid sekolah dansa dengan kelas di seluruh negeri, membuat otoritas tetap waspada terhadap lonjakan infeksi baru.
Sebanyak 52 infeksi terbaru terdapat di Seoul namun otoritas tidak menyebutkan berapa banyak dari mereka yang langsung terlibat ke call center, yang dioperasikan perusahaan asuransi tersebut.
Otoritas mengaku telah melakukan pemeriksaan terhadap 200 staf yang bekerja di sana, tempat kasus pertama ditemukan, sambil mengawasi yang lainnya di pusat tenaga kerja dengan hingga 800 orang.
Lebih dari 140 infeksi baru tercatat di Kota Daegu yang paling parah dilanda virus corona, lokasi gereja tersebut berada dan provinsi terdekat Gyeongsang Utara.
Sumber: Reuters
Baca juga: KJRI San Francisco terus pantau kondisi 57 WNI di kapal Grand Princess
Baca juga: Trump mengaku sehat dan tak punya gejala virus corona
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020