"Daerah yang deepwater (laut dalam) kemungkinan suksesnya tinggi," kata Karen saat bersama direksi lainnya meninjau pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) ke-100, di Depot Filling Plant LNG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa.
Karen menjelaskan, tertarik mengembangkan dua wilayah kerja (WK) lapangan migas tersebut yang ditawarkan pemerintah.
Tanpa merinci detil lapangan migas yang sedang diincar tersebut, ia mengatakan, Pertamina sedang melakukan evaluasi.
"Ada aja deh.. Kita sedang lihat-lihat. Bisa saja diambil ke dua-duanya atau satu saja," ungkap Karen.
Mengenai investasi, ujarnya, Pertamina belum menentukan apakah menggandeng pihak ke tiga untuk masuk ke lapangan laut dalam tersebut.
"Kita berminat menguasai sepenuhnya ladang migas tersebut. Kalau memang harus 100 persen, tidak masalah," tegas Karen.
Sesungguhnya, rencana Pertamina mengeksplorasi di laut dalam wilayah Indonesia terutama di Selat Makassar sudah dijajaki sejak tahun 2006, atau menjadi bagian dari 100 hari pertama mantan Dirut Ari H Soemarno memimpin Pertamina.
Pertamina menargetkan produksi minyak tahun 2009 naik 14 persen dari 150.200 barel per hari pada 2008 menjadi 171.900 barel per hari.
Peningkatan produksi akan diupayakan dari anak usaha yaitu Pertamina EP 125.500 barel per hari, Pertamina Hulu Energi 34.700 barel per hari, dan Pertamina EP Cepu 6.700 barel per hari. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009