"Belum, tunggu DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran-red) keluar. Kalau DIPA keluar dan dananya cair, kami bersama PT Pos segera merencanakan pembagiannya," kata Sekretaris Jendral Departemen Sosial Chazali H. Situmorang di Jakarta, Selasa.
Chazali juga mengaku belum tahu secara pasti kapan Departemen Keuangan mencairkan dana untuk program pemberian bantuan langsung tunai tersebut.
Ia hanya menjelaskan, tahun ini pemerintah hanya memberikan bantuan langsung tunai selama dua bulan bagi 18,5 juta rumah tangga miskin sasaran.
Alokasi dana untuk lanjutan program kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak tahun 2008 tersebut sebesar Rp 3,811 triliun.
Menurut Chazali, seperti tahun sebelumnya, pembagian BLT bagi rumah tangga miskin di 33 provinsi tahun ini juga akan dilakukan melalui kantor-kantor cabang PT Pos Indonesia.
"Karena tahun ini hanya untuk dua bulan, pembagiannya mungkin akan dilakukan dalam satu tahap saja," katanya.
Tahun 2008 lalu, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp14,1 triliun untuk program bantuan langsung tunai bagi 19,1 juta rumah tangga miskin selama tujuh bulan.
Penyaluran bantuan yang ditujukan untuk mempertahankan daya beli masyarakat miskin itu dilakukan setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak.
Bantuan senilai Rp100 ribu/bulan/rumah tangga tersebut disalurkan secara langsung kepada rumah tangga miskin sasaran dalam dua tahap melalui kantor-kantor cabang PT Pos Indonesia.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009