New York (ANTARA News) - Dolar AS menguat pada Senin waktu setempat, karena kekhawatiran terhadap ekonomi global memuncak, sementara pound Inggris terpukul setelah pemerintah mengatakan akan mengambil mayoritas saham di Lloyds Banking Group.

AFP melaporkan, euro dikutip pada 1,2624 dolar pada 1900 GMT dibandingkan dengan 1,2652 dolar pada Jumat.

Dolar juga naik menjadi 98,83 yen terhadap 98,27 yen pada Jumat.

Sementara pound terpukul ke level terendah terhadap dolar dalam lebih dari sebulan, merosot di bawah 1,40 dolar.

Jon Gencher dari BMO Capital Markets mengatakan, dolar terus menarik para pembeli sebagai sebuah "safe haven" (tempat berlindung yang aman).

"Semuanya masih tentang ekuitas dan risiko yang tak disukai yang telah memberikan dolar sebuah penguatan terhadap seluruh mata uang utama," kata dia.

"Pound mengalami penurunan terbesar dengan sektor perbankan Inggris  di bawah tekanan, setelah Lloyd's efektif dikendalikan pemerintah Inggris."

Euro, yang tampak lebih berisiko di pasar uang, tampak menderita karena para investor mengkhawatirkan kesehatan ekonomi global.

Dalam perdagangan terakhir di New York trade, dolar berada pada 1,1589 franc Swiss dari 1,1579 pada Jumat. Pound pada 1,3802 dolar setelah 1,4076 dolar.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009