Lumajang (ANTARA News) - Jalur pendakian ke puncak Gunung Semeru (3.676 mdpl), Jatim ditutup karena statusnya sejak Jumat (6/3) meningkat dari waspada menjadi siaga.
Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Agus Budianto, Minggu, menuturkan meningkatnya status siaga berdampak pada penutupan jalur pendakian di puncak Semeru.
"Jalur pendakian ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan," katanya.
Ia menjelaskan, dengan status siaga Semeru dimungkinkan terjadi lava pijar, hujan abu dan lahar dingin apabila hujan turun di puncak Semeru.
"Pendaki hanya boleh sampai pos Kalimati saja. Ini harus diperhatikan oleh para pendaki," katanya menerangkan.
Menurut dia, tim PVMBG hari ini turun ke Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang untuk memantau perkembangan status siaga di Semeru.
"Tim PVMBG akan melakukan evaluasi perkembangan status Semeru selama beberapa hari," katanya menambahkan.
Secara terpisah, tokoh masyarakat di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Heri Gunawan (50), menuturkan warga di Desa Sumbermujur melakukan aktivitas seperti biasanya dan tidak terpengaruh dengan status siaga Gunung Semeru.
"Masyarakat yang sehari-hari menjadi petani tetap melakukan aktivitasnya di sawah dan kebun," katanya.
Ia menjelaskan, warga sekitar lereng Gunung Semeru sudah terbiasa dengan kondisi alam Semeru yang sewaktu-waktu statusnya meningkat.
"Warga masih menganggap wajar dan normal status siaga Semeru sehingga tidak perlu panik," katanya menjelaskan.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009