"Tahun ini kami memperkuat support system (sistem pendukung) di Indonesia," kata Senior Brand Director Vivo Indonesia, Edy Kusuma, saat peluncuran V19 di Jakarta, Selasa.
Peningkatan kapasitas produksi Vivo juga untuk merespons kedudukan mereka sebagai merek ponsel nomor dua di Indonesia, menurut data IDC Indonesia dari pengapalan ponsel untuk kuartal ketiga 2019.
Vivo berencana untuk menambah kapasitas produksi menjadi jutaan unit per bulan, pertengahan tahun lalu, kapasitas produksi mereka di Cikupa mencapai 800.000 unit per bulan.
Peningkatan kapasitas produksi pabrik Vivo berlaku mulai kuartal pertama 2020 ini.
Dihubungi terpisah, Senior PR Manager Vivo Mobile Indonesia, Tyas K. Rarasmurti, menjelaskan mereka akan menambah lini produksi di pabrik mereka, dari yang semula dua blok menjadi empat blok atau meningkat dua kali lipat.
Perluasan produksi ponsel juga akan meningkatkan daya serap tenaga kerja, Vivo hingga saat ini memiliki total 2.000 karyawan di Indonesia.
Baca juga: Regulasi IMEI segera berlaku, Vivo yakin distribusikan ponsel resmi
Baca juga: Vivo resmi luncurkan V19, harga Rp4 jutaan
Baca juga: Vivo V19 meluncur pekan depan, begini bocorannya
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020