Kabul (ANTARA News/AFP) - Presiden Afghanistan Hamid Karzai Ahad menyambut komentar-komentar sejawatnya Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama yang mengisyaratkan kemungkinan akan melakukan pembicaraan dengan tokoh-tokoh moderat Taliban. Karzai mengatakan, pemerintahnya mendukung sepenuhnya dialog dengan para anggota kelompok gerilyawan itu tidak ada kaitannya dengan `teroris` yang melakukan pemberontakan berdarah kian meningkat di Afghanistan. "Ini adalah berita yang sangat bagus bahwa presiden Amerika, yang terhormat Obama, bersedia melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan Taliban yang menurutnya berhaluan moderat. "Ini adalah sikap pemerintah Afghanistan. Kami inginkan hal ini dan kami mendukung serta mendukung mereka untuk membawa perdamaian dan stabilitas di bumi ini," kata Karzai pada suatu acara di Kabul untuk memperingati Hari Wanita Internasional. "Kecuali orang-orang yang meninggalkan rumah-rumah mereka dan berperang untuk negara mereka karena mereka dipaksa, atau ditahan atau karena alasan-alasan lain, mereka menyambut perundingan tersebut," katanya menambahkan. Obama mengatakan dalam wawancara dengan suratkabar New York Times terbitan Ahad, bahwa AS tidak memenangkan perang di Afghanistan dan menunjukkan kemungkinan dilakukan perundingan-perundingan dengan unsur-unsur moderat dari Taliban. Karzai membentuk satu komisi rekonsiliasi pada tahun 2005 dengan harapan bisa membujuk para pemberontak meletakkan senjata mereka. Hampir 7.700 pengikut Taliban kelas rendah dan kelompok garis keras lainnya telah menandatangani kesepakatan itu, kata para pejabat. Namun demikian, para pemimpin Taliban telah berulangkali menolak seruan-seruan Karzai untuk rekonsiliasi, dan kelompok itu justru melipatduakan aksi pemberontakannya, dengan menggunakan dan meningkatkan taktik-taktik canggih termasuk pemboman bunuh diri gaya-Irak. Taliban, yang ditumbangkan dari pemerintahan oleh serangan yang dipimpin AS karena tuduhan melindungi kelompok Al Qaidah setelah serangan September 2001, mengatakan bahwa mereka hanya setuju melakukan perundingan-perundingan jika tentara internasional yang membantu pemerintah ditarik mundur. Obama meninjau kembali kebijakan AS di Afghanistan dan Pakistan, yang dilancarkan beberapa saat setelah dia mengambil-alih pemerintahan pada Januari lalu. Kebijakan itu akan disampaikan sebelum bertolak ke Eropa 31 Maret untuk menghadiri suatu putaran pertemuan internasional.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009