Karanganyar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan sektor pertanian dapat diandalkan untuk menutupi volume ekspor Indonesia yang menurun akibat dampak krisis keuangan global. Saat meresmikan Pasar Wisata Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu, Presiden Yudhoyono mengatakan pasar eskpor dunia memang menciut akibat krisis. Namun hal itu tidak berlaku untuk pasar makanan. "Kemungkinan ditutupnya pasar itu kecil, karena tidak ada manusia di dunia ini yang tidak butuh makanan setiap harinya," ujar Presiden. Menurut Presiden, banyak macam pasar makanan yang belum tersentuh oleh Indonesia, di antaranya adalah produk pertanian. Ia mencontohkan, negara tetangga Singapura setiap hari membutuhkan impor sayuran hingga 1000 ton, namun hanya 10 persen dari kebutuhan itu yang disumbang oleh Indonesia. "Padahal, Singapura itu dekat dengan Sumatera, Kalimantan, dan tidak terlalu jauh dari Jawa. Saya ingin pasar-pasar seperti itu banyak disumbang oleh petani dan perdagangan Indonesia," kata Presiden. Apalagi, lanjut Kepala Negara, Indonesia telah diberkahi lahan luas yang amat subur yang jika dikelola dengan baik dapat memproduksi berbagai produk pertanian unggulan untuk dijual ke luar negeri. "Kalau difasilitasi, dibimbing, dan dibantu permodalan, bisa dijual ke tempat-tempat lain dan saya yakin usaha itu berkembang dengan baik di Indonesia," tuturnya. Presiden didampingi oleh Ibu Ani meresmikan pasar wisata Tawangmangu yang merupakan perluasan dan peremajaan pasar tradisional Tawangmangu. Pasar yang berada di jalur utama ruas jalan Tawangmangu-Magetan itu dibangun untuk menjual makanan dan kerajinan lokal dalam konsep pembelanjaan modern yang meliputi juga fasilitas pembayaran internasional. Bangunan dua lantai itu berada di lahan seluas 11.117 meter persegi, terdiri atas 237 kios dan 1.080 unit los. Bupati Karanganyar Rina Sri Ratnaningsih mengatakan, pasar itu dibangun dengan biaya Rp25,2 miliar yang berasal dari pinjaman Bank Jateng sebesar Rp20 miliar dan akan dikembalikan oleh Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam waktu lima tahun anggaran sejak 2008. Seusai meresmikan pasar, Presiden dan Ibu Ani berkeliling untuk meninjau dan berbincang kepada pedagang serta masyarakat yang berada di pasar tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009