Jakarta (ANTARA News) - Masuknya investor asal Korea Selatan (Korsel) membuat investasi di sektor kelautan Indonesia makin kompetitif.
"Karena sekarang bukan hanya Jepang saja yang bermain di sini," kata Sekjen Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Widi Agoes Pratikno kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, Indonesia sendiri saat ini masih secara sporadis memperkenalkan investasi di sektor kelautan ini ke banyak negara.
Dengan masuknya investasi dari Korsel maka posisinya akan menjadi kompetitor dari Jepang yang sudah lebih dulu berinvestasi di sektor ini. meski tidak di bidang yang sama.
Jepang sendiri, menurut Widi, belum masuk ke bidang bioteknologi, namun kehadiran Korsel diharapkan dapat membuat sektor kelautan menjadi atraktif. "Karena kalau dari dunia barat umumnya pembiayaannya lebih mahal, karena itu kita pilih Jepang dan Korea," tambah Widi.
Ke depan kerja sama dengan Korsel akan makin berkembang tidak hanya sekedar pemanfaatan bioteknologi rumput laut menjadi energi ramah lingkungan, tetapi juga teknologi untuk produk-produk kelautan.
"Tidak cuma produk makanan dari rumput laut, bisa juga obat-obatan. Kalau berapa investasinya, nanti bisa difollow up lagi," tambah Widi.
Proyek kerja sama antara Korsel dengan Indonesia dalam pengembangan rumput laut untuk energi terbarukan mulai memasuki tahap riset di Lombok.
Dari MoU Indonesia-Korsel riset hingga produksi atau implementasi akan dilakukan dalam waktu tiga tahun. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009