Kedatangan Dubes Kanada yang didampingi Kepala Bagian kerjasama Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia Pierre Yves Monnard itu disambut Rektor UIN Alauddin Prof Hamdan Juhannis bersama jajaran pimpinan UIN Alauddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Prof Hamdan berharap kerja sama antara UIN Alauddin Makassar dengan Kanada bisa dilanjutkan dengan model dan format yang baru. Apalagi, diakui bahwa kerja sama sebelumnya telah memberikan dampak yang luas pada model pemberdayaan masyarakat.
Sebelumnya, program Local Leadership Development (LLD) dibawah payung Supporting Islamic Leadership (SILE) telah berlangsung di UIN Alauddin kurang lebih lima tahun.
“Program seperti Service Learning, Community Based Research, Advocacy, Citizen Engagement, dan Asset Based Community Development, telah melahirkan berbagai produk yang terus kami kembangkan di kampus ini, terutama yang terkait dengan tri dharma perguruan tinggi” ucapnya.
Sementara itu, Cameron MacKay merespons baik keinginan dan harapan rektor dengan mempersilahkan UIN Alauddin Makassar merancang kegiatan yang bisa difasilitasi dan dibantu oleh Kedutaan Besar Kanada.
“Kami akan mendukung UIN Alauddin, terutama dalam penguatan sistem dan manajemen pendidikan di kampus ini,” kata Dubes Kanada.
Ketua International Office UIN Alauddin Dr Muhaemin Latif mengatakan bahwa kunjungan Dubes Kanada tersebut adalah yang pertama kali sejak ia menjabat di Indonesia tiga bulan lalu. Sebelumnya Cameron MacKay telah menjabat sebagai Dubes Kanada di Kostarika.
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020