Jakarta (ANTARA News) - Parlemen Suriah berharap Indonesia dan Suriah mempertahankan dan memanfaatkan hubungan baik untuk mendorong kerja sama di berbagai bidang.
Menurut keterangan dari Departemen Luar Negeri di Jakarta, Sabtu, Pimpinan Komite Persaudaraan Parlemen Suriah-Indonesia (KPPSI) Sheikh Zakaria Silwayah menyatakan bahwa Suriah sangat bangga untuk hubungan dengan Indonesia secara erat dan istimewa.
"Masyarakat kedua negara seperti saudara," ujarnya. Untuk itu ia
mengharapkan kedua negara dapat mempertahankan dan memanfaatkan hubungan baik secara maksimal guna meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, khususnya ekonomi, perdagangan, sosial dan budaya.
Hal tersebut disampaikan pada saat pertemuan informal KPPSI dengan Dubes RI untuk Suriah M. Muzammil Basyuni pekan ini, dengan tujuan meningkatkan hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Indonesia dengan Suriah.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Basyuni menyampaikan peran penting KPPSI sebagai salah satu unsur untuk meningkatkan kerjasama kedua negara.
Peningkatan hubungan persaudaraan kedua negara antara lain juga
tercermin dengan meningkatnya kunjungan para pejabat dan tokoh serta pelaku bisnis kedua negara.
Hubungan Parlemen Indonesia dengan Suriah juga semakin erat. Terakhir kedua pihak bekerja sama pada pertemuan Troika (Indonesia-Suriah-Iran) guna menindaklanjuti Resolusi Asian Parlementary Assembly (APA) tentang krisis kemanusiaan di Palestina khususnya di Jalur Gaza, Januari 2009.
Kedua negara memiliki sikap dan pandangan sama, yaitu mengutuk agresi Israel terhadap rakyat sipil di Jalur Gaza.
"Masalah Palestina bukan saja masalah rakyat Palestina tetapi adalah tanggung jawab seluruh umat manusia khususnya umat Islam," kata delegasi KPPSI.
Pertemuan yang diakhiri dengan menikmati tayangan film dokumenter
tentang pariwisata Indonesia yang berjudul "Ultimate in Diversity" itu berlangsung dalam suasana akrab dan kekeluargaan serta bermanfaat
untuk saling bertukar pandangan dan informasi mengenai hubungan bilateral kedua negara.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009