Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia Sarbini, mengatakan libur panjang akhir pekan ini memiliki dampak positif bagi pengembangan pariwisata khususnya di daerah, karena pada saat itu kunjungan wisatawan meningkat. "Karena itu, meningkatnya jumlah wisatawan khususnya wisatawan nusantara (wisnus) yang datang ke daerah ini saat libur panjang perlu memperoleh perhatian khusus dari para pelaku usaha pariwisata dengan memberikan layanan yang memadai," katanya di Yogyakarta, Sabtu. Menurut dia, dampak positif libur panjang akhir pekan sejumlah hotel dan restoran dipenuhi wisatawan yang datang ke daerah ini, bahkan objek wisata unggulan juga dipadati wisatawan yang menghabiskan waktu liburannya. Oleh karena itu, kata Sarbini kedatangan wisatawan ke daerah ini saat libur panjang seharusnya disikapi dengan pelayanan yang menyenangkan dan berkualitas dari para pelaku usaha pariwisata di daerah ini. "Sebab, dengan layanan seperti itu akan menciptakan citra positif pariwisata Yogyakarta, dan akan selalu dikenang wisatawan yang datang ke daerah ini," katanya. Ia mengatakan libur panjang akhir pekan bisa juga menjadi media promosi yang efektif untuk menyebarluaskan informasi tentang objek wisata di daerah ini, karena banyak objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, tetapi belum banyak dikenal. Objek wisata itu seperti kawasan pegunungan karts di Kabupaten Gunungkidul, pantai berpasir putih di pesisir selatan Gunungkidul, kawasan makam raja-raja Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, pantai Glagah di Kabupaten Kulonprogo, dan sejumlah museum di kota Yogyakarta. Sementara itu, Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta Widi Utaminingsih mengatakan kunjungan wisnus terutama pada saat libur panjang akhir pekan membawa banyak keuntungan bagi masyarakat dan daerah ini. "Ini mestinya jangan diabaikan, dan dipandang remeh oleh para pelaku usaha pariwisata," katanya. Menurut dia, selama ini masih ada pelaku usaha pariwisata yang masih memandang remeh dan mengabaikan potensi wisnus tersebut. Bahkan para pemangku kepentingan pariwisata di daerah ini masih memandang remeh kunjungan wisnus ketimbang wisatawan mancanegara (wisman) yang memiliki potensi bagi pengembangan pariwisata. Padahal kunjungan wisman belum bisa menjadi tumpuan kehidupan pariwisata di daerah, apalagi saat ini terpengaruh adanya krisis finansial global, sehingga kunjungan wisman diperkirakan berkurang. "Bagaimana pun potensi wisnus tidak boleh diabaikan, dan kunjungan wisnus dari tahun ke tahun diprediksikan terus meningkat jumlahnya," kata Widi Utaminingsih, yang yayasannya memiliki perhatian terhadap pengembangan budaya dan pariwisata berbasis potensi lokal. Menurut dia, kesiapan menyambut kunjungan wisatawan pada libur panjang akhir pekan harus didalami para pemangku kepentingan pariwisata di daerah ini. "Jangan mengabaikan mereka, sebab bagaimana pun juga kunjungan wisnus pada libur panjang akhir pekan di daerah bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009