Kami telah mengirim alat perlindungan diri ke 57 negara, dan kami akan mengirim ke 28 negara lainnya. Sejauh ini, kami telah mengirimkan peralatan laboratorium ke 120 negaraJakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sesi pengarahan harian di Jenewa, Senin (9/3), menyebut pihaknya menerima hampir Rp4,2 triliun (300 juta dolar Amerika Serikat) dari negara-negara mitra untuk Rencana Persiapan Strategis dan Penanganan jenis baru virus corona.
"Hampir 300 juta dolar AS telah dialokasikan untuk Rencana Persiapan Strategis dan Penanganan WHO. Kita semua, saat ini, didorong oleh aksi solidaritas warga dunia, dan kami meminta seluruh negara untuk melakukan pencegahan dini dan agresif untuk melindungi seluruh masyarakat," kata Ghebreyesus dalam tayangan yang disiarkan laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagaimana dipantau di Jakarta, Selasa.
We are not at the mercy of the #coronavirus. Over the weekend we crossed 100K reported cases in 100 countries. Now that it has a foothold in so many countries, the threat of a pandemic has become very real. But it would be the first pandemic in history that could be controlled. https://t.co/i7JJJYPRbc
— Tedros Adhanom Ghebreyesus (@DrTedros) March 9, 2020
Dana tersebut sebagian besar merupakan sumbangan dari negara-negara anggota PBB. Pada Jumat pekan lalu (6/3), Azerbaijan, China, Korea Selatan, dan Arab Saudi jadi negara yang ikut menyumbang untuk penanganan COVID-19 WHO, terang Ghebreyesus.
Baca juga: ICAO prihatin atas dampak ekonomis akibat wabah virus corona
Baca juga: Kasus COVID-19 bertambah 3.948 di 104 negara, di China 45
"Kami telah mengirim alat perlindungan diri ke 57 negara, dan kami akan mengirim ke 28 negara lainnya. Sejauh ini, kami telah mengirimkan peralatan laboratorium ke 120 negara," tambah dia dalam laporan harian yang disiarkan dalam laman resmi PBB.
Data Worldometers, laman penyedia informasi statistik independen, menunjukkan per Selasa (10/3), 114.430 orang tertular jenis baru virus corona (novel coronavirus/2019 n-CoV). Dari jumlah itu, 4.027 pasien meninggal dunia dan 64.099 orang dinyatakan pulih.
Dari 112 negara yang terjangkit virus, China menempati urutan teratas dengan jumlah pasien terbanyak, yaitu 80.754 jiwa, diikuti dengan Italia 9.172 jiwa, Korea Selatan 7.513 jiwa, dan Iran 7.161 jiwa. Di luar itu, Prancis turut melaporkan 1.412 kasus penularan virus, Spanyol 1.231 kasus, Jerman 1.224 kasus, dan Amerika Serikat 708 kasus.
Khusus di Indonesia, jumlah pasien tertular virus mencapai 19 orang. Sampai saat ini, mereka masih menjalani perawatan di RSPI Sulianti Suroso di Sunter, Jakarta Utara. Dari angka tersebut, otoritas terkait belum melaporkan ada korban jiwa.
Baca juga: WHO: Dunia harus bertindak cepat membendung virus corona
Baca juga: WHO: 93 persen kasus COVID-19 ditemukan di empat negara
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020