Bengaluru, India (ANTARA) - Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) mengaku prihatin atas dampak ekonomis pada transportasi udara dan penerbangan sipil yang diakibatkan oleh wabah virus corona jenis baru, COVID-19.
Maskapai di seluruh dunia telah menangguhkan penerbangan atau memodifikasi layanan dalam menanggapi epidemi, yang kini telah merenggut lebih dari 3.800 jiwa dan menginfeksi lebih dari 113.000 orang di seluruh dunia.
Sebelumnya dilaporkan, Maskapai United Airlines akan memperpanjang masa pembatalan seluruh penerbangan ke China hingga akhir April karena wabah virus corona.
Dengan pengumuman maskapai yang berpusat di Chicago itu, seluruh pesawat pembawa penumpang warga AS yang terbang ke China sudah dibatalkan sampai akhir April.
Perusahaan penerbangan itu mengatakan bahwa salah satu alasan pihaknya memutuskan untuk memperpanjang pembatalan tersebut adalah karena penurunan drastis jumlah calon penumpang.
Baca juga: Maskapai di Inggris batalkan ratusan penerbangan akibat wabah Corona
Baca juga: Maskapai Emirates minta staf cuti sukarela, dampak wabah corona
United mengatakan memperpanjang masa pembatalan penerbangan ke Hong Kong --yang tadinya direncanakan sampai 21 Februari, serta ke China daratan, yang sebelumnya direncanakan hingga 28 Maret. Penerbangan akan dilanjutkan mulai 24 April.
United biasanya mengoperasikan sekitar 12 penerbangan per hari dari Amerika Serikat ke China daratan dan Hong Kong.
American Airlines Group, Inc, yang merupakan maskapai penerbangan terbesar AS, mengatakan pada Selasa (11/2) bahwa pihaknya memperpanjang penghentian penerbangan ke dan dari China serta Hong Kong sampai 24 April.
Selain itu, Uni Emirat Arab (UAE) menunda seluruh penerbangan dengan rute Iran setidaknya selama sepekan lantaran penyebaran virus corona di Republik Islam tersebut, seperti dilansir Kantor Berita WAM, mengutip otoritas penerbangan negara Teluk Arab.
Penundaan itu berdampak terhadap penerbangan penumpang dan juga kargo maskapai UAE Emirates, Flydubai, yang melayani penerbangan dari Dubai dan Air Arabia, yang terbang dari Sharjah serta maskapai Iran.
Sementara itu, Badan pengatur penerbangan sipil Kuwait pada Senin (24/2) mengumumkan penghentian sementara semua penerbangan dari dan ke Korea Selatan, Thailand serta Italia terkait laporan wabah virus corona di ketiga negara itu, lapor kantor berita negara KUNA.
Badan tersebut mengatakan langkah itu diambil atas perintah dari kementerian kesehatan Kuwait.
Sumber: Reuters
Baca juga: Bursa Inggris anjlok, saham maskapai EasyJet menukik 16,67 persen
Baca juga: Maskapai AS batalkan penerbangan ke China sampai akhir April
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020