Bantul (ANTARA) - Cuaca ekstrem yang meliputi wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dari 7 sampai 9 Maret 2020 menyebabkan pepohonan tumbang dan merusak 52 rumah warga menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Bantul Aka Luk Luk saat dikonfirmasi di Bantul, Selasa pagi, mengatakan bahwa kejadian pohon tumbang terjadi di 119 lokasi dan menyebabkan 52 rumah warga rusak.

Menurut dia, rumah warga yang tertimpa pohon tumbang rata-rata mengalami kerusakan ringan seperti bagian atapnya jebol atau genteng-gentengnya pecah.

Selain menyebabkan pohon tumbang dan menimpa rumah warga, ia mengatakan, cuaca ekstrem yang meliputi wilayah Bantul juga menyebabkan pergerakan tanah dan tanah longsor yang mengakibatkan kerusakan lima bangunan rumah.

"Gerakan tanah atau tanah longsor ada yang mengakibatkan rumah rusak sedang, sampai temboknya jebol," katanya.

Ia menambahkan, kejadian bencana yang terjadi selama cuaca ekstrem meliputi Bantul juga menimbulkan kerusakan jalan, jembatan, dan fasilitas umum.

​​​​​​"Hari ini masih pendataan, penyisiran, kemudian penanganan, karena ada prioritas penanganan yang pertama itu kaitannya dengan jalan, kalau ada pohon tumbang menutup akses jalan terutama akses utama itu penanganan utama," katanya.

BPBD, menurut dia, juga sudah berkoordinasi dengan PLN berkenaan dengan pemulihan jaringan listrik yang pada Senin (9/3) malam tertimpa pohon tumbang.

Baca juga:
Angin kencang rusak 26 rumah di Bantul
BPBD Bantul targetkan semua desa di wilayahnya tangguh bencana

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020