“Warga sangat merasakan manfaatnya khususnya pada malam hari. Jalan sudah terang, pedagang kaki lima pun ikut senang, terutama untuk siskamling sangat terbantu karena sudah terlihat kalau ada kejahatan,” ungkap Jamaludin, salah satu Ketua RT di Desa Sudirman, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi membangun 90 unit PJU-TS di Kabupaten Maros, Sulsel. Penyediaan PJU-TS merupakan bagian dari program pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) 2019 di 31 provinsi dengan jumlah 22.550 titik.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE LN Puspa Dewi mengatakan, pemasangan PJU-TS merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mewujudkan keadilan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah yang belum terjangkau listrik PLN.
"Pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama lapisan menengah ke bawah. Pemerintah, bersama DPR-RI dan Pemda, berkomitmen untuk menjalankan berbagai program kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat yang berasal dari energi terbarukan," ujarnya.
PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya. Lampu PJU-TS ini sangat cocok digunakan untuk jalan-jalan di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh listrik PLN dan juga daerah-daerah yang mengalami krisis energi listrik terutama di daerah terpencil.
Lebih lanjut, Puspa berpesan agar infrastruktur-infrastruktur yang telah terbangun dapat dikelola dan dipelihara oleh Pemda dan masyarakat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka waktu lama.
"Jadi, mari bersama-sama jaga dan rawat PJU-TS tersebut agar awet dan manfaatnya dapat terus terasa," tukasnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020