Jakarta (ANTARA News) - Tim selam dari Dinas Penyelaman Bawah Air (Dislambair) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) dan unsur SAR lainnya, masih mencari korban tewas dan hilang akibat tabrakan kapal kargo KM Rimba Tiga dan kapal tongkang pengangkut pasir di Kepulauan Seribu, Kamis (5/3) lalu.
"Kami sudah menurunkan delapan orang penyelam, untuk mencari korban tewas yang masih hilang," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul ketika dikonfirmasi ANTARA News di Jakarta, Jumat.
Iskandar Sitompul mengatakan, cuaca yang kurang bersahabat dan ombak tinggi agak menyulitkan pencarian korban.
"Namun, kami akan terus berupaya bersama dengan unsur SAR lainnya," kata Iskandar.
Selain menurunkan delapan orang penyelam, TNI AL juga mengerahkan empat KRI yakni KRI Viper, KRI Tenggiri, KRI Krakatau dan KRI Sadarin dari jajaran Koarmabar.
Hingga kini tercatat tiga orang tewas dan 10 hilang akibat tabrakan antara kapal kargo, yakni KM Rimba Tiga, dan kapal tongkang pengangkut pasir di perairan Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Kamis (5/3) sekitar pukul 00.30.
Regu penolong atau SAR gabungan juga menemukan 12 orang selamat.
Korban tewas, hilang, maupun yang selamat sebanyak 26 orang semuanya adalah pelayar di kapal kargo. Mereka terdiri atas 23 anak buah kapal (ABK), serta tiga penumpang anggota keluarga ABK, yakni Maria Trisna, Suci Widia Astuti, dan anak balita Samuel.
Kapal kargo Rimba Tiga sedang mengangkut 2.000 ton semen kemasan (zak) dari Tanjung Priok ke Belawan, Medan.
Korban tewas adalah Samuel (3) dan seorang ABK. Samuel ditemukan tim SAR yang ada di kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Tanjung Priok, tidak jauh dari titik tabrakan di perairan Pulau Damar atau Pulau Edam, sekitar pukul 16.00.
ABK yang tewas ditemukan regu penolong di kapal TNI Angkatan Laut pada sekitar pukul 19.00, juga tidak jauh dari lokasi tabrakan kapal. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009