investor berusaha menemukan tempat yang aman dari jatuhnya pasar saham, khususnya sektor energi

Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di Bursa Comex sedikit menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena anjloknya harga minyak mentah dan meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran COVID-19, memicu investor menjauhi aset-aset berisiko.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April naik 3,3 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi menetap di 1,675,70 dolar AS per ounce. Kontrak emas berjangka menambahkan 4,4 dolar AS atau 0,26 persen menjadi 1.672,4 dolar AS per ounce pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Harga emas naik 4,4 dolar, ditopang kejatuhan ekuitas dan dolar AS

Sementara di pasar spot, emas turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.672,32 dolar AS per ounce pada pukul 13.54 waktu setempat (17.54 GMT).

Emas mundur dari posisi 1.700 dolar AS yang sempat tersentuh pada awal sesi, karena investor melepas emas untuk menutupi margin calls di tengah anjloknya pasar ekuitas dan energi, yang menaungi permintaan safe-haven logam.

Emas telah naik sebanyak 1,7 persen dalam sesi bergejolak, dan menyentuh tingkat tertinggi sejak Desember 2012 di 1.702.56 dolar AS sebelumnya. Namun, reli harga telah menyebabkan aksi ambil untung, kata analis.

"Ini sedikit mengejutkan dengan emas tidak berakhir lebih baik - kami berhasil mencapai angka 1.700 dolar AS pada awal perdagangan tetapi telah turun dan tampaknya terjadi penjualan di semua aset," kata analis Mitsubishi, Jonathan Butler.

"(Penurunan) mungkin sebagian karena margin call yang dibuat dalam komoditas lain atau kelas aset, yang artinya likuidasi dalam emas."

Baca juga: Emas melonjak 25 dolar dipicu kekhawatiran penyebaran global corona

Indeks saham utama Wall Street anjlok sekitar lima persen, ketika kemerosotan harga minyak dan penyebaran virus corona yang cepat memperkuat ketakutan akan resesi global.

Harga minyak turun sepertiga, penurunan harian terbesar sejak Perang Teluk 1991, ketika Arab Saudi dan Rusia mengindikasikan akan meningkatkan pasokan ke pasar yang kelebihan pasokan. Emas sering dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dipimpin minyak.

"Kami memiliki pertempuran dua arah yang terjadi di antara leverage hedge fund, yang perlu dikurangi lagi, dan investor berusaha menemukan tempat yang aman dari jatuhnya pasar saham, khususnya sektor energi," kata analis Saxo Bank Ole Hansen.

Pada Minggu (8/3/2020), Italia menempatkan sebagian besar utara di bawah kuncian virtual guna menahan wabah virus.

Lebih dari 111.600 orang telah terinfeksi oleh virus coron di seluruh dunia dan lebih dari 3.800 telah meninggal, menurut penghitungan Reuters dari pengumuman pemerintah.

Baca juga: Emas turun tipis setelah reli dipicu pemotongan suku bunga Fed

Fokus investor selanjutnya beralih ke pertemuan Bank Sentral Eropa pada Kamis (12/3/2020) dan pertemuan kebijakan Federal Reserve AS pada 18 Maret.

Pada logam mulia lainnya, harga spot paladium turun 2,9 persen menjadi 2.491,15 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya merosot ke level terendah sejak 12 Februari di 2.352 dolar AS. Perak turun 1,9 persen menjadi 16,98 dolar AS per ounce, sementara platinum turun 4,3 persen pada 861,74 dolar AS.

Di pasar berjangka, perak untuk pengiriman Mei kehilangan 20,9 sen atau 1,21 persen, menjadi ditutup pada 17,054 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 33,6 dolar AS atau 3,75 persen, menjadi menetap di 862,8 dolar AS per ounce.

Baca juga: Fed pangkas suku bunga, harga emas berjangka melonjak 49,6 dolar AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020