Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Departemen Agama Bahrul Hayat PH.D mengatakan, harga pondokan haji di Makkah dewasa ini "melambung", sehingga pemerintah -- dalam hal ini Depag -- harus bersaing dengan sejumlah negara muslim lainnya untuk mendapatkan pondokan yang dekat dengan kawasan Masjidil Haram.
"Harga sewa pondokan haji sekarang sedang melambung," kata Barul usai menyampaikan materi pada Rapat Kerja (Raker) di Jakarta, Jumat.
Sewa pondokan bagi jemaah haji, menurut dia, makin mahal disebabkan banyaknya pondokan di sekitar kawasan Masjidil Haram dibongkar terkait masih berlangsungnya proyek perluasan masjid terbesar di dunia itu.
Beberapa pejabat Departemen Agama, belum lama ini, bertolak ke Makkah dan membuka pendaftaran bagi pemilik bangunan untuk disewa sebagai pondokan jemaah haji pada musim haji 1430 H/2009 M.
Menurut Bahrul, yang memimpin tim perumahan tersebut, banyak pemilik memasukkan penawaran. Namun harga yang ditawarkan sangat tinggi, mencapai 4.000 riyal/orang/musim haji.
Apakah dengan harga demikian tinggi itu akan diambil, ia tak menjelaskan. Yang jelas, Depag akan membentuk tim verifikasi terlebih dahulu untuk mencocokan apakah rumah yang ditawarkan betul atau sesuai dengan keinginan.
Ia berharap, jemaah Indonesia dapat ditempatkan di ring satu sebanyak 30 ribu orang. Selebihnya di ring II, dengan jarak sekitar 5 km dari kawasan Masjidil Haram.
Diakuinya, hingga kini pemerintah belum menetapkan besaran plafon sewa pondokan. Tahun lalu pemerintah menetapkan plafon sebesar 2.000 riyal/orang/musim haji. "Proses besaran sewa pondokan diharapkan pada April mendatang sudah selesai," ia menegaskan.
Ini berarti, Depag dan Komisi VIII harus secepatnya menetapkan harga biaya penyelengaraan ibadah haji. Termasuk di dalamnya penetapan sewa pondokan bagi jemaah haji. Yang penting, diharapkan pondokan jauh dari masjidil haram tak terulang seperti tahun lalu. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009