New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham AS di Wall Street jatuh pada Kamis waktu setempat, dihantam membanjirnya berita tentang ekonomi lemah, korporasi buruk dan kekecewaan ketiadaan ekspektasi baru rencana stimulus China, kata para dealer.
Indeks saham blu chips Dow Jones Industrial Average merosot 281,40 poin, atau 4,09 persen menjadi berakhir pada 6.594,44, merupakan posisi penutupan terendah sejak April 1997.
Indeks komposit Nasdaq turun 54,15 poin, atau 4,00 persen, menjadi 1.299,59 sementara indeks Standard & Poor`s 500 berkurang ke level terendah sejak September 1996, jatuh 30,32 poin, atau 4,25 persen, menjadi 682,55.
Pasar terpukul oleh gelombang berita negatif, dipimpin oleh keraguan baru tentang kelangsungan hidup General Motors, setelah perusahaan otomotif yang kesulitan itu memperingatkan pihaknya dapat menghadapi likuidasi akibat terus merosotnya ekonomi.
"GM sangat mencemaskan, karena perusahaan otomotif ini menunjukkan keraguan tentang kemampuannya untuk mempertahankan kelangsungannya," kata Joseph Hargett dari Schaeffer`s Investment Research.
Pasar juga kecewa bahwa China gagal mengirimkan sebuah harapan untuk stimulus ekonomi -- prospek yang telah memicu `rally` besar di pasar global pada Rabu.
Sacha Tihanyi dari Scotia Capital mengatakan pasar sudah putus asa mencari beberapa berita positif dan China tak mungkin mengirimkan hal itu.
"Ekspektasi stimulus China menyediakan sebuah pendorong fundamental ekonomi global dan membantu memandu sebuah `rally` berkesinambungan di saham, sedikit banyak mungkin dibaratkan meletakkan gerobak sebelum kudanya," kata analis.
"Dalam faktanya, kami hanya separuh joki yang menyakini bahwa stimulus China segera bekerja mendorong ekonomi China, mereka mungkin lebih baik memberikan dana stimulus kepada Barat untuk mensubsidi konsumsi dari impor barang-barang China."
Pasar mencerna banyak berita ekonomi lemah, termasuk data yang menunjukkan klaim awal untuk manfaat asuransi pengangguran AS yang turun tipis menjadi 639.000 namun masih mendekati posisi tertinggi 26 tahun.
Laporan lainnya menunjukkan sebuah kekecewaan, produktivitas buruh AS turun 0,4 persen dalam kuartal keempat.
"Ini adalah sebuah berita buruk klasik," kata Nariman Behravesh, kepala ekonomi di IHS Global Insight.
Pasar tidak mendapat bantuan dari penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE) dalam menghadapi meningkatnya berita ekonomi mengerikan, karena saham Eropa juga turun tajam.
Kedua bank sentral mengatakan, mereka mempertimbangkan upaya tambahan untuk menstimulus aktivitas melalui apa yang disebut pengurangan kuantitatif.
Fred Dickson dari DA Davidson mengatakan dia melihat pasar saham masih rapuh.
"Terus melemahnya data ekonomi diterjemahkan para analis ke dalam estimasi melemahnya laba korporasi untuk kuartal sekarang dan setahun penuh 2009," katanya.
Di antara saham-saham kunci, GM turun 15,45 persen menjadi 1,86 dolar AS dan rivalnya, Ford susut 3,21 persen menjadi 1,81 dolar AS setelah mengumumkan rencana pembelian kembali utangnya (obligasi).
General Electric turun 0,45 persen menjadi 6,66 dolar AS, menyusul tekanan jual beberapa hari terakhir di tengah kekhawatiran kerugian di anak perusahaannya, GE Capital dan kemungkinan kehilangan peringkat AAA.
Sektor keuangan terlihat lebih anjlok. Bank of America merosot 11,7 persen menjadi 3,17 dolar AS, Citigroup jatuh 9,7 persen menjadi 1,02 dolar AS dan Wells Fargo jatuh 15,9 persen menjadi 8,12 dolar AS setelah peringkat kreditnya turun.
Obligasi mengalami rally kuat di tengah pelarian modal ke tempat aman. Imbal hasil (yield) obligasi negara AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,819 persen dari 3,011 persen pada Rabu, dan untuk obligasi berjangka 30-tahun turun menjadi 3,505 persen dari 3,698 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009