Jakarta (ANTARA) - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Asep Adisaputra mengatakan Mabes Polri belum berencana menambah pasukan untuk mengamankan Papua dari ancaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang membuat resah warga Papua akhir-akhir ini.
Menurut Asep, jumlah 5.000 anggota Polri yang saat ini menjaga keamanan Papua, dinilainya masih memadai.
"Sampai hari ini tetap 5.000 personel, masih dengan kekuatan yang sama untuk mengamankan Papua," kata Kombes Asep di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.
Menurut dia, alih-alih menambah jumlah anggota polisi, justru strategi pengamanan akan lebih dimaksimalkan.
"Kami maksimalkan apa yang selama ini tersedia dengan metode dan cara-cara yang lebih ditingkatkan untuk menjamin keamanan," katanya.
Asep pun dengan tegas membantah status Papua sempat siaga satu akibat ulah KKB.
"Sampai hari ini situasi normal kembali, masyarakat beraktivitas biasa. Namun TNI dan Polri terus waspada berikan jaminan keamanan. Pemerintah konsentrasi memberikan rasa aman," katanya.
Ribuan warga Papua sejak Jumat (6/3) hingga Senin (9/3) memilih mengungsi meninggalkan Distrik Tembagapura ke Timika.
Warga memilih mengungsi karena khawatir menjadi korban penembakan KKB.
Dari berbagai kampung di Distrik Tembagapura, warga berkumpul di halaman Gereja Rehobot, Kabupaten Mimika untuk didata oleh polisi dan pemda setempat kemudian mereka diantar ke rumah sanak saudara mereka.
Jika situasi sudah kembali kondusif, warga akan dikembalikan lagi ke Distrik Tembagapura.
Sementara Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw berjanji akan melakukan tindakan tegas dan terukur kepada kelompok KKB. Pasalnya selain warga, sudah banyak anggota Polri dan TNI yang menjadi korban penembakan KKB.
Baca juga: Reskrim Polda Papua olah TKP penembakan anggota Yonif 713/ST
Baca juga: Polda lengkapi personel lima Polres pedalaman Papua
Baca juga: Penembakan di Papua, Mahfud sebut PON akan tetap dilaksanakan
Baca juga: Anggota TNI korban penembakan KKB di Koramil Jila meninggal di Timika
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020