"Pemberi (suap) sudah ditangkap inisialnya RM. Sudah tersangka, iya udah tiga (tersangka)," ujarnya usai konferensi pers pengungkapan kasus masker ilegal di Mapolres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (9/3).
Meski begitu, mantan penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini belum mau memaparkan peran RM dalam kasus OTT yang berlangsung di Kantor DPKPP, Cibinong Kabupaten Bogor pada Selasa (3/3) sore itu.
"Nanti lah kita kembangkan ya, kita masih dalam tahap pengembangan, pemeriksaan, ke depannya kalau memang ada perkembangan yang lebih signifikan kita sampaikan," kata Ronald.
Baca juga: Irianto resmi tersangka suap, Bupati Bogor tarik bantuan hukum
Sebelumnya, Ronald resmi menetapkan Irianto sebagai tersangka pada tersangka penerima suap pada Kamis (5/4). Menurutnya, Irianto ditetapkan tersangka bersama satu orang stafnya berinisial FA
Roland menyebutkan, enam orang yang terdiri dari tiga pegawai negeri sipil (PNS) dan tiga pengusaha itu terjaring OTT terkait suap pengurusan izin rumah sakit di Kecamatan Cibungbulang, dan Villa di Kawasan Puncak Kecamatan Cisarua.
"Masih kita dalami apakah (suapnya) untuk mengurus dokumen yang semestinya tidak bisa keluar, terus jadi keluar. Masih dalam proses pemeriksaan," terang Roland.
Namun, ia meluruskan bahwa dari barang bukti berupa uang senilai Rp120 juta yang ia sita, hanya Rp50 juta uang yang diterima Irianto pada hari itu, sedangkan sisanya Rp70 juta masih dalam tahap penelusuran mengenai asal-usulnya.
Para tersangka itu terancam dijerat Undang-undang tindak pidana korupsi (Tipikor) dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Baca juga: Bupati dukung Kapolres Bogor tindak pejabat korupsi
Baca juga: Pemeriksaan kasus OTT selesai, Irianto tetap menginap di Polres Bogor
Baca juga: Pejabat Kabupaten Bogor kena OTT resmi ditetapkan tersangka
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020