Semarang (ANTARA News) - Dana yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk memperbaiki kerusakan tidak kurang dari 168 ruas jalan yang tersebar di 16 kecamatan di kota itu dengan kategori ringan, sedang dan berat (parah) dinilai tidak mencukupi.
"Hal ini terlihat dari besaran dana yang disediakan Pemkot Semarang yang digulirkan dalam APBD 2009 sekitar Rp15 miliar, dan jika ditambah dana dari pusat menjadi sekitar Rp60 miliar. Jelas jumlah ini sangat tidak mencukupi," kata Drs. Djoko Setijowarno, MT., pengamat transportasi di Semarang, Kamis.
Anggaran perbaikan jalan itu tak sebanding dengan APBD kota ini sebesar Rp1,5 triliun.
Ruas jalan yang rusak itu diyakini oleh dosen pada Fakultas Teknik Unika Soegijopranoto Semarang ini akan bertambah banyak dan lebih parah lagi setelah musim hujan tahun ini berakhir.
Sebaiknya ruas jalan yang rusak itu segera diperbaiki, sebab, selain tidak nyaman juga tidak aman bagi pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya, katanya.
Menurut dia, Pemerintah Kota Semarang harus memberi prioritas pada perbaikan jalan raya di daerah ini.
Dengan adanya prioritas perbaikan itu, maka kondisi jalan raya di daerah ini akan aman dan nyaman bagi pengendara kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya ini, katanya.
Sayangnya, katanya, sampai saat ini perhatian Pemkot Semarang terhadap kondisi jalan raya di daerahnya masih kurang.
Sebaiknya Pemkot Semarang mulai berpikir ulang untuk lebih peduli pada perbaikan jalan raya di daerah ini.
Memang, untuk makin peduli ke arah itu dibutuhkan dana yang besar. Jika pemkot makin peduli terhadap perbaikan jalan raya di daerah ini, maka kerusakan jalan raya dapat ditekan sekecil mungkin bahkan bisa dikatakan tidak ada kerusakan sama sekali, katanya menjelaskan.
"Jika perhatian tidak ada, maka kondisi jalan raya di kota ini ya seperti saat ini, begitu musim hujan selesai, maka akan terdapat kerusakan jalan yang cukup parah. Sepertinya sudah menjadi `ritual` di Kota Semarang, di mana setiap musim hujan pasti terdapat kerusakan jalan raya cukup parah," demikian Djoko Setijowarno.
Sementara itu Kabid Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Kota Semarang, Rosid Hudoyo menyatakan, pada umumnya kerusakan jalan di daerah ini karena akibat alam, seperti ruas jalan sering terendam banjir dan rob atau berada di daerah patahan.
Hingga saat ini DPRD Kota Semarang masih membahas RAPBD kota setempat tahun 2009.
Paling cepat Maret atau awal April 2009 perbaikan ruas jalan yang rusak di Kota Semarang diperbaiki. "Kita masih menunggu hasil pembahasan dan persetujuan dari dewan," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009