Mamuju (ANTARA News) - Sekitar 50 aktivis yang tergabung dalam Aliansi Lembaga Anti Kekerasan Aparat (Alaka), Kamis, melakukan aksi unjuk rasa dengan mendatangi Mapolres Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), mengutuk kekerasan yang dilakukan aparat di wilayah itu.
Mereka memulai aksinya dengan berjalan kaki dari lapangan Ahmad Kirang menuju Mapolres Mamuju, dengan membentangkan spanduk yang berisi kecaman terhadap kekerasan aparat kepolisian di Mamuju belum lama ini.
Mereka juga menuntut agar kasus kekerasan yang seringkali dilakukan oleh aparat kepolisian di Mamuju diproses sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
"Tiga bulan sejak Anris Hermanto menjabat sebagai Kapolres di Mamuju, berbagai kasus kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian di wilayah ini ternyata belum ada penyelesaian," kata Jufri, salah seorang aktivis Alaka.
Ia menyebutkan, kasus kekerasan yang dilakukan aparat di Mamuju di antaranya pengeroyokoan oleh oknum polisi terhadap salah seorang mahasiswa Muhammadiyah Mamuju, Rustam, yang hingga kini kasusnya belum diproses secara hukum.
Selain itu, kata dia, juga ada penganiayaan terhadap aktivis HMI, Akhir, pada saat melakukan aksi unjuk rasa menentang PP No. 41 tahun 2008, pemukulan yang dilakukan aparat oolisi terhadap murid SMP 1 Mamuju, dan kekerasan terhadap warga di Desa Laling dan Desa Korossa oleh oknum anggota Brimob.
"Kasus lainnya, yakni pelecehan terhadap salah seorang warga, DA, oleh oknum polisi, Sa, sampai saat ini juga belum dituntaskan pengusutannya," ujarnya
Oleh karena itu, Jufri mendesak agar kasus kekerasan yang terjadi tersebut segera diproses sebagaimana mestinya.
Ia juga meminta Kapolres Mamuju bertanggung jawab dan meminta maaf terhadap warga, berkaitan dengan berbagai kekerasan yang dilakukan aparatnya.
"Kapolres harus meminta maaf, dan jangan melindungi anggotanya yang berbuat kesalahan," ujarnya
Massa Alaka yang mendesak untuk bertemu Kapolres Mamuju ini, tampak kecewa karena pejabat dimaksud tidak berada di tempat. Mereka kemudian diterima Kabag Operasi Polres Mamuju, Yayat Ruhiyat.
Yayat Ruhiyat berjanji akan menindaklanjuti aspirasi pengunjuk rasa tersebut.
Usai melakukan aksinya, massa Alaka membubarkan diri dengan tertib.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009