Bogor, 5/3 (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) memberikan bantuan dana sebesar Rp2,272 miliar kepada Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung sektor pendidikan.

Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan Auditorium Fakultas Kehutanan IPB, rumah kaca dan penambahan fasilitas kemahasiswaan berupa komputer dan printer, kata Vice President Communication PT Pertamina Anang Rizkani Noor usai peletakan batu pertama pembangunan auditorium Fakultas Kehutanan IPB di Bogor, Kamis.

"Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina kepada dunia pendidikan sebagai 'backbone' untuk memperoleh sumberdaya manusia handal dalam mencapai target Pertamina menuju perusahaan kelas dunia," katanya.

Ribuan insinyur, lanjut dia, akan direkrut dalam empat tahun mendatang untuk mendukung kegiatan hulu Pertamina untuk memperoleh sumber baru energi. Sebagai produsen migas terbesar kedua di Indonesia, Pertamina menargetkan memproduksi 171 ribu barel minyak per hari dan menghasilkan 15 juta ton energi geotermal tahun ini.

Selain IPB, bantuan di sektor pendidikan juga diberikan kepada bebeberapa universitas lain seperti UI, ITB, UGM, Unhas, Unpad dengan jumlah bantuan bervariasi.

Bantuan tersebut juga merupakan bagian dari program Pertamina Goes to Campus yang sudah mulai berjalan sejak 2007 dan akan terus dikembangkan pada 2009, kata dia.

"Kami juga memberikan beasiswa kepada ribuan pelajar untuk mencapai peningkatan mutu pendidikan di Indonesia," kata Anang.

Total dana CSR 2008 yang disalurkan Pertamina mencapai Rp500 miliar dengan tiga prioritas utama yaitu sektor pendidikan, kesehatan dan pembangunan ekonomi masyarakat.

Mengenai kemungkinan kerja sama dengan IPB, Anang mengatakan IPB diharapkan bisa bekerja sama memberi masukan kepada Pertamina untuk meningkatkan kadar penggunaan bahan bakar nabati (BBN) sebagai upaya meningkatkan produksi bahan bakar ramah lingkungan.

"Ini adalah agenda besar untuk meningkatkan produksi bahan bakar dengan memperhatikan lingkungan. Untuk itu juga diperlukan riset yang mendalam," ujarnya.

Sementara itu Rektor IPB, Dr Ir Herry Suhardiyanto, MSc mengatakan, dengan dukungan perguruan tinggi di Indonesia, Pertamina akan mampu bersaing secara internasional.

"Kita juga sebaiknya tidak terlalu bergantung pada asing untuk mengelola sumberdaya alam," katanya.

Dalam pengembangan BBN, kata dia, IPB mempunyai peran signifikan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Surfaktan yang fokus pada pengembangan bioenergi.

IPB akan membantu Pertamina untuk menurunkan biaya produksi bahan bakar nabati per liter, kata Herry.

Direktur Fasilitas dan Properti IPB, Dr Ir Erizal mengatakan, dari total bantuan Pertamina untuk IPB tersebut, sekitar Rp1,8 miliar digunakan untuk membangun auditorium berkapasitas 30 orang, Rp200 juta untuk membangun rumah kaca di lahan percobaan Cikabayan, dan Rp268 juta untuk penyediaan 35 unit komputer, tujuh unit printer, dua LCD, dua screen, dan 20 unit UPS yang ditempatkan di gedung "Student Center".

Gedung "Student Center" tersebut dibangun dengan dana Rp2,4 miliar dari APBN-Perubahan 2008, kata dia.

IPB mengajukan permintaan dana pada Juni 2008 dan pada Desember 2008 dana tersebut sudah turun, kata Erizal.

Usai peletakan batu pertama auditorium Fakultas Kehutanan, Rektor IPB meresmikan penggunaan Gedung Student Center. Dalam kesempatan tersebut Anang secara simbolik menyerahkan bantuan komputer dan printer kepada Rektor IPB untuk digunakan di gedung baru tersebut.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Anang Rizkani Noor, Vice President Komunikasi PT Pertamina (Persero), No. telp (mobile): 0811 166 519, Email: Anang.Noor@pertamina.com

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009