"Bahkan, China berkali-kali mengirimkan delegasinya," kata Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Adi Sasono di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, negara-negara maju memandang Indonesia sebagai negeri bersumber bioenergi dan energi terbarukan melimpah, belum termasuk potensi rempah-rempah yang hasilnya terbesar di dunia.
"Kita mempunyai potensi untuk mengundang investor dari luar negeri. Peluang ini semakin besar karena Indonesia dipandang sebagai sumber utama green energy," katanya.
Dalam waktu dekat delegasi China dan Jepang akan datang ke Indonesia untuk menjajaki kemungkinan berinvestasi di bidang itu.
Adi menilai dua negara itu telah bertekad mengurangi penggunaan energi fosil sesuai ketentuan, yaitu 10 persen dari total konsumsi energinya dipenuhi oleh sumber energi terbarukan.
"Kita kaya akan itu, utamanya tebu, singkong, dan jarak," katanya seraya menyatakanIndonesia memiliki lahan seluas 20 juta hektare yang potensial untuk ditanami tanaman sumber bioenergi.
"Terkait dengan itu, kita memerlukan kebijakan pertanahan yang lebih progresif yang memungkinkan masyarakat mengembangkan lahan tidur," katanya.
Adi berharap, ada sistem pembiayaan yang lebih fleksibel agar dana bisa dialokasikan khusus bagi pengembangan bioenergi. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009