Pasalnya, beberapa minggu terakhir perusahaan listrik tersebut kembali berulah dengan melakukan pemadaman mendadak maupun bergilir hampir di semua wilayah.
"Kalau PLN tidak segera melakukan perbaikan layanan, kami akan unjuk rasa," tukas Iwan, salah seorang warga Kabupaten Bone Bolango.
Menurut dia, baru beberapa bulan saja warga menikmati listrik dengan pemadaman teratur, kini harus dihadapi oleh krisis yang lebih besar.
"Sejak pergantian manajer PLN Gorontalo yang baru, pemadaman sering terjadi tanpa ada pemberitahuan dan bisa sampai tujuh jam," katanya lagi.
Ancaman yang sama juga dilontarkan warga Kota Gorontalo, yang merasa dirugikan atas kinerja PLN yang dinilai selalu buruk.
"Dari dulu di Gorontalo selalu ada pemadaman, tapi saat ini yang terparah," tukas Boby, warga lainnya.
Ia menambahkan, tak sedikit kerugian waktu dan materi yang dialami warga selama kurang lebih dua minggu mengalami pemadaman mendadak maupun bergilir.
"Kalau PLN tidak bisa kerja, lebih baik mundur saja," ujarnya.
Sementara itu, pihak PLN meminta warga untuk bersabar menunggu penambahan kapasitas listrik dari PLTU yang sedang dibangun.
"Kami sedang mengusahakan PLTU segera dioperasikan, untuk melayani semua kebutuhan masyarakat," kata Mato Hasan dari Humas PLN. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009