Kuala Lumpur (ANTARA News/Bernama) - Malaysia menghadapi masa yang sulit karena turunnya perekonomian dunia, namun negara ini masih belum mengalami resesi, kata Menteri Muda Keuangan negara itu, Nor Mohamed Yakcop.

"Kami tidak mengalami resesi. Resesi didefinisikan dengan pertumbuhan produk Domestik bruto (PDB) yang negatif selama dua kuartal berturut-turut. Kami tidak pernah mengalami itu (belum mencatat pertumbuhan negatif sekalipun)," katanya ketika memberi komentar mengenai situasi perekonomian di negara itu.

"Namun tentu saja kami menghadapi tantangan," katanya kepada wartawan usai menghadiri debat di parlemen, Senin.

Negara itu mencatat pertumbuhan PDB hanya 0,1 persen pada kuartal keempat 2008 dibandingkan dengan pertumbuhan 4,7 persen di kuartal ketiga.

Untuk setahun, PDB tumbuh moderat menjadi 4,6 persen dari 6,3 persen pada 2007.
Nor Mohamed mengatakan penurunan ekonomi akan memberi beberapa dampak pada pertumbuhan ekonomi negara itu.

"Pelambanan ekonomi di negara lain seperti AS, Eropa, dan Singapura yang banyak perusahaannya mengalami kebangkrutan dan banyak pekerjanya kehilangan pekerjaan akan menjadi tantangan untuk negara seperti kita yang lebih kecil dan tergantung pada perdagangan," katanya.

Dia mengatakan pemerintah akan mengambil langkah proaktif untuk merestorasi perekonomian negara dan memastikan bahwa masyarakat, terutama para pengangguran memperoleh perlakuan lebih baik melalui strategi yang terwakili dalam anggaran mini negara di masa mendatang.

Menteri Keuangan Najib Razak akan menyampaikan anggaran mini di Parlemen 10 Maret.

Nor Mohamed juga mengataka bahwa di antara item utama yang akan dibahas dalam anggaran mini adalah cara untuk memperkuat kepercayaan publik, terutama kalangan investor.

"Kami percaya bahwa kami dapat memegang teguh tingkat kepercayaan terhadap perekonomian melalui strategi yang akan kami ambil dan melalui kerja sama yang sangat erat dengan sektor swasta."

Sementara itu, dalam pidatonya, Nor Mohamed mengatakan paket stimulus kedua tidak dimaksudkan untuk mempengaruhi secara signifikan inflasi.

Pada kenyataannya, inflasi Malaysia akan terus surut tahun ini, didukung oleh harga komoditas yang moderat dan dilakukannya kampanye penurunan harga oleh beberapa hypermarket dan supermarket, katanya.

Selama Januari, indeks harga konsumen menjadi 3,9 persen dibandingkan 4,4 persen selama Desember 2008.

Saat ini, pemerintah mengalokasikan 5 miliar ringgit (1,3 miliar dolar AS) di luar 7 miliar ringgit (2 miliar dolar AS) dari paket ekonomi pertama siap untuk didistribusikan kepada lebih dari 20 kementerian dan lembaga yang terlibat dan mereka siap melaksanakan.

Total ada 8.474 proyek senilai 567,9 juta ringgit (1,5 juta dolar) siap dilaksanakan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009