Pekanbaru (ANTARA News) - Para penumpang pesawat Batavia dengan nomor penerbangan 562 tujuan Jakarta, yang gagal lepas landas (take off) di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru, Selasa malam (3/3), ditelantarkan tanpa ada kejelasan dari pihak maskapai. Berdasarkan pantauan ANTARA, ratusan penumpang terlihat mengeluh dan mulai kehilangan kesabaran karena pihak maskapai tidak bertanggung jawab atas insiden tersebut. Pihak maskapai hanya menyuruh penumpang untuk menunggu di ruang tunggu bandara hingga pesawat selesai diperbaiki. Namun, hingga kini tidak ada kejelasan perihal keberangkatan. Hal tersebut membuat penumpang marah dan melakukan protes ke petugas Batavia di Bandara. "Kita merasa sangat ditelantarkan. Penumpang hanya disuruh menunggu tanpa ada kepastian, bahkan diberi minum juga tidak," kata seorang penumpang, Bambang Iman, kepada ANTARA. Akibat merasa ditelantarkan, sejumlah penumpang terlihat meninggalkan bandara dan mencoba untuk menggunakan penerbangan pertama pada Rabu (4/3) besok. Penumpang terpaksa merogoh kocek sendiri untuk penginapan, karena pihak maskapai tidak ada kepastian perihal penginapan untuk penumpang yang terlantar. "Maskapai ini tidak profesional melayani penumpang," kata penumpang lainnya, Totok Dewanto. Airport Duty Manajer Bandara SSK II Ibnu Hasan kepada Antara mengatakan, pesawat Batavia mengalami kerusakan mesin ketika hendak lepas landas sekitar pukul 20:15 WIB. Pesawat bertisi 102 penumpang tujuan Jakarta. Hingga kini pihak Batavia tidak mau memberikan konfirmasi kepada wartawan mengenai kerusakan pesawat. Meski begitu, sejumlah penumpang mengaku melihat api yang memercik sekitar dua menit di mesin pesawat sebelah kiri. Pilot pesawat sempat dua kali mencoba terbang namun tidak kunjung berhasil hingga pesawat hampir mencapai ujung landas pacu. Pilot seperti melakukan rem mendadak hingga mengakibatkan goncangan cukup kuat di dalam kabin. Setelah dua kali mencoba dan gagal, pilot akhirnya berbalik untuk kembali ke apron.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009