Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa, menutup World Islamic Economic Forum ke-5 (WIEF/Forum Ekonomi Dunia Islam) yang berlangsung di Jakarta setelah bersidang selama dua hari di Jakarta.
"Saya sangat menghargai bapak ibu bisa menghadiri forum ini dan terima kasih pada semua pihak. Setelah saling betukar pikiran dan menyepakati dalam konteks bisnis maka implemennasinya itu harus nyata," kata Wapres dalam sambutan penutupan.
Dalam forum perhelatan para pelaku ekonomi negara-negara Islam tersebut, ia mengatakan, Islam merupakan agama yang membawa berkah kepada seluruh alam. Untuk itu, maka sebagai umat muslim hal itu harus menjadi pegangan.
Untuk itu, menurut dia, perlunya sinergi antardunia Islam, terutama dalam rangka pengembangan ekonomi di negara-negara Islam. Ia mengatakan, seiring dengan perkembangan teknologi dan dunia yang semakin terbuka, kerja sama tetap diperlukan.
Dalam sidang selama dua hari, akhirnya forum bertema ketahanan pangan dan energi di tengah krisi finansial global tersebut menyusun rekomendasi yang disepakati berupa deklarasi Jakarta.
Deklarasi yang dibacakan oleh Wakil Ketua WIEF Ke-5, Irman Gusman, memuat rekomendasi pengembangan dan penguatan ekonomi di negara Islam.
Untuk mengatasi krisis finansial global saat ini, setidaknya lima rekomendasi dihasilkan. Kelima rekomendasi tersebut adalah, mendukung upaya dari Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk mengakselerasi kerjasama ekonomi regional.
Kedua, mendukung bank pembangunan Islam untuk bisa mempromosikan sistem keuangan Islam dan perbankan syariah sebagai alternatif dari sistem yang konvensional.
Ketiga, meminta pemerintah dan bank-bank Islam memperluas mikro kredit berbasis syariah. Keempat, mendukung upaya untuk pengaturan di finansial global untuk memitigasi risiko dna kegagalan.
Kelima, mendukung pusat pelatihan sistem syariah yang terstandarisasi.
Di sektor ketahanan pangan, forum merekomendasikan upaya lebih besar lagi kolaborasi pemerintah dan swasta untuk meningkatkan produktivitas pertanian, baik di negara oki maupun negara lain di dunia.
Kedua, mempromosikan insiatif bersama dan penggunaan teknologi terkini di industri pertanian untuk bisa meningkatkan produksi pangan yag efisien.
Ketiga, menyerukan pengurangan hambatan peraturan, termasuk subsidi pangan, dan juga produksi pangan yang berkelanjutan yang menghambat perdagangan.
Keempat, merekomendasikan kesimbangan antara produksi pangan ntuk kosnumsi manusia dan penggunaan energi.
Di sektor energi, forum menyepakati untuk meningkatkan kembali riset dan pengembangan bahan bakar non karbon serta sumber alternatif energi lainnya.
Kedua, mendukung kosenvasi energi dna emisi karbon.
Sedangkan untuk sektor UKM, forum menyepakati pengembangan UKM sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di negara-negara OKI. Hal itu dilakukan melalui program ICD dan program khusus lainnya.
Para delegasi juga menyepakati untuk mendukung pembentukan Pusat Pengambangan Perdagangan antar negara Islam yang bertujuan mengurangi hambatan dalam perdagangan di negara-negara OKI, serta merekomendasikan liberalisasi dalam pemberian visa yang bertujuan memfasilitasi keperluan bisnis di negara-negara OKI.
Sementara dalam forum kali ini juga disepakati WIEF ke-6 akan diselenggarakan di Kuala Lumpur Malaysia pada 2010.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009