Jakarta (ANTARA News) - Menneg BUMN Sofyan Djalil memastikan rencana privatisasi PT Garuda Indonesia melalui pola penjualan saham perdana kepada publik (IPO), batal dilakukan tahun ini.
"IPO Garuda tidak tahun ini. Kita tunggu ekonomi dunia membaik. Mungkin tahun depan," katanya menjawab pers usai "Luncheon of Financing 8 New Boeing 737-800NG DAE Capital-Garuda Indonesia", di Jakarta, Selasa.
Pada akhir tahun lalu, Sofyan optimis bahwa IPO Garuda sebesar 40 persen akan dilakukan pada 2009 karena optimis krisis global tak akan berpengaruh pada rencana itu.
Menurut Sofyan, rencana IPO itu sendiri harus dibarengi dengan semangat agar BUMN Penerbangan itu tak hanya tampil heroik seperti dalam lagu tagline iklannya.
"Artinya, Garuda juga harus strong dan hero dalam peningkatan pelayanan dan kemampuan mencetak pendapatan dan membayar utang," kata Sofyan.
Oleh karena itu, ia memperkirakan, IPO Garuda baru bisa dilakukan tahun depan. "Mudah-mudahan ekonomi membaik sehingga Garuda makin oke dan IPO bisa," katanya.
Terkait dengan pendanaan 8 pesawat B737-800NG oleh perusahaan leasing asal Timur Tengah tersebut, Sofyan mengakui hal itu sebagai yang pertama di Indonesia.
"Ini positif semoga mereka juga mau berhubungan dengan maskapai lain. Tentu yang sehat dan bagus," katanya.
Data kementerian BUMN menyebutkan, saham pemerintah di PT Garuda Indonesia mencapai 95,44 persen.
Perseroan, jika IPO jadi dilakukan, menargetkan dana hasil IPO mencapai Rp4,2 triliun, Rp2,5 triliun akan digunakan untuk membayar utang dan Rp1,7 triliun untuk menambah jumlah armada pesawat. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009