Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama menawarkan untuk mencabut penggelaran sistem pertahanan Rudal di Eropa Timur jika Rusia bersikap membantu untuk menghentikan penghentian senjata nuklir Iran, tulis suratkabar The New York Times.

Obama menawarkan kesepakatan itu dalam sepucuk surat yang disampaikan kepada Presiden Rusia Dmitri Medvedev di Moskow bulan lalu, oleh para pejabat tingginya, tulis laporan suratkabar itu merujuk pada beberapa pejabat AS yang tak disebutkan namanya.

Seorang pejabat senior AS membenarkan kepada Reuters, bahwa Obama telah mengirim surat tersebut kepada mitra sejawatnya dari Rusia itu.

"Kami bisa benarkan bahwa Presiden Obama telah mengirim surat kepada Presiden Medvedev," kata pejabat senior AS itu.

"Surat itu menyinggung subyek yang luas, termasuk pertahanan rudal dan bagaimana hal itu dikaitkan dengan ancaman Iran."

Rusia dengan keras menentang penggelaran sistem pertahanan rudal AS di Polandia dan di Republik Ceko. Sistem pertahanan itu diajukan oleh pemerintah mantan presiden George W. Bush.

Moskow belum menjawab tawaran yang diajukan Obama itu, kata laporan tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dijadwalkan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Jenewa Jum'at.

William Burns, direktur politik deplu AS yang juga mantan dutabesar AS di Rusia, berkunjung ke Moskow Februari lalu untuk membantu persiapan pertemuan itu, dan merintis gagasan-gagasan untuk meningkatkan hubungan kedua negara.

Burns mengisyaratkan dicapainya kompromi mengenai pertahanan rudal tersebut, dengan mengatakan kepada para pejabat Rusia bahwa pemerintahan Obama bersedia untuk mengulur rencana-rencana penempatan perisai pertahanan rudal di Eropa Timur, jika Rusia sepakat untuk membantu menghentikan Iran dari upaya pengembangan senjata-senjata nuklirnya.

Wakil Presiden Joe Biden juga mengisyaratkan bahwa pemerintah Obama bersedia untuk bertukar pikiran dengan Rusia. Dia mengatakan dalam konferensi keamanan di Jerman bahwa kini tiba saatnya untuk 'memasang tombol' lagi dengan Moskow.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009