New York (ANTARA News/AFP) - Kekhawatiran baru terhadap sektor keuangan menyebabkan indeks Wall Street jatuh ke posisi terendah baru 12 tahun pada Senin waktu setempat, sesudah bailout (dana talangan) baru diumumkan untuk raksasa asuransi AIG serta masalah besar pada HSBC Inggris.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun tajam 299,64 poin, atau 4,24 persen, menjadi ditutup pada 6.763,29, penutupan pertama di bawah 7.000 dan terlemah sejak April 1997.

Indeks Standard & Poor`s 500 merosot 34,27 poin, atau 4,66 persen, menjadi 700,82, penutupan terendah sejak akhir 1996.

Sementara indeks komposit saham teknologi Nasdaq turun 54,99 poin, atau 3,99 persen, menjadi 1.322,85, menutup sesi penuh bencana untuk pasar-pasar global.

Aksi pasar terjadi setelah pemerintah AS mengungkapkan sebuah rencana bantuan baru 30 miliar dolar AS untuk AIG untuk menghindari kebangkrutan perusahaan asuransi yang sedang sakit itu, karena mengalami kerugian masif baru.

"Pasar tidak menyukainya, karena itu menunjukkan bagaimana membenamkan pemerintah yang telah menjadi pengelola sebuah pengendali kebakaran dari organisasi zombie ini, yang mempertimbang secara sistemik untuk membunuh penyebab alaminya," kata Patrick O`Hare dari Briefing.com.

Rencana baru ini adalah yang keempat untuk AIG, asuransi terbesar dunia ini sebelumnya telah terpukul dengan kerugian besar terkait jatuhnya pasar real estat AS dan penurunan ekonomi.

Robert Brusca dari FAO Economics mengatakan penyelamatan baru pemerintah adalah "sebuah upaya untuk mendorong menggempur asuransi, namun rencana tersebut akan mengekspos para pembayar pajak AS menjadikan finansial lebih berisiko. Kesepakatan baru, pemerintah yang keempat untuk AIG, mencerminkan sesuatu pembalikan hampir selesai dari salah satu persiapan pada pertengahan September."

Beberapa mengatakan rencana itu bertujuan mencegah jenis penurunan seperti yang diikuti kebangkrutan raksasa Wall Street Lehman Brothers tahun lalu, namun lainnya mengatakan itu kemungkinan terlalu telat.

"Risiko sekarang adalah mencegah umpan balik yang terbentuk: Karena berlanjutnya masalah di pasar finansial, terus menurunnya lapangan kerja dan laba korporasi mendorong kegagalan pinjaman, yang merusak bank-bank," kata Joseph Brusuelas dari Economy.com.

"Penurunan harga saham untuk bank-bank membuat lebih sulit untuk menarik modal swasta dan mengakibatkan institusi keuangan menjadi lebih berisiko dan meragukan untuk menyalurkan kredit."

Pasar dunia berada di bawah tekanan jual besar-besaran setelah raksasa bank Inggris, HSBC, mengatakan sedang mencari suntikan modal besar untuk mempertahankan hidupnya dari hantaman krisis ekonomi global.

HSBC mengungkapkan memperlukan hampir 18 miliar dolar AS modal baru untuk bertahan dari krisis keuangan dan mengumumkan pemangkasan 6.100 pegawainya setelah labanya jatuh.

Bank melaporkan laba bersih tahunan tahun lalu turun 70 persen dan mengatakan berharao untuk menghimpun 12,5 miliar pound (17,8 miliar dolar AS, 14,2 miliar euro) dalam rekor penerbitan saham terbatas di Inggris.

Pasar menunjukkan sedikit reaksi terhadap berita bahwa belanja konsumen AS naik 0,6 persen pada Januari, didorong oleh meningkatnya penjualan ritel.

Di antara saham-saham kunci, AIG berakhir tak berubah pada 42 sen, Bank of America turun 8,1 persen menjadi 3,63 dolar AS dan JPMorgan Chase jatuh 7,4 persen menjadi 21,16 dolar AS, sementara Citigroup jatuh 20 persen menjadi 1,20 dolar AS.

Obligasi "rally" karena kegelisahan para investor membuat mereka lari ke obligasi. Imbal hasil (yield) obligasi negara AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,919 persen dari 3,041 persen pada Jumat dan obligasi negara 30-tahun turun menjadi 3,649 persen dari 3,722 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah yang berlawanan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009