Kami sarankan, kembali ke negara anda kalau sudah sehat boleh kembali. Artinya tidak ditolak, kami sarankan kembali ke Singapura

Batam (ANTARA) - Pemerintah Singapura terus mewujudkan komitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam pengelolaan situasi terkait dengan penyebaran virus corona (COVID-19).

Konsul di Konsulat Jenderal Singapura di Batam, Samuel Woon, dalam surat konfirmasi di Batam, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya terus berhubungan erat dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam, termasuk terkait dengan kabar adanya warga negara asing yang kembali ke Singapura, setibanya di Batam.

"Pemerintah Singapura tidak mengetahui adanya warga negara asing, termasuk warga Singapura, yang telah disarankan untuk kembali ke negara mereka pada saat kedatangan mereka di Batam setelah pemeriksaan suhu," kata dia.

Konjen Singapura di Batam, kata dia, telah menerima konfirmasi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam bahwa tidak ada insiden seperti itu terjadi di Bandara Internasional Hang Nadim di Batam.

Baca juga: Antisipasi COVID-19, 10 WNA melintas ke Batam disarankan pulang

Karena memang tidak ada penerbangan penumpang langsung antara Singapura dan Batam.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam menyatakan sejak awal kasus COVID-19 merebak hingga kini, pihaknya telah memulangkan sekitar 10 WNA setibanya di pelabuhan internasional di Batam.

Ia menegaskan KKP tidak menolak kedatangan WNA tersebut, hanya menyarankannya untuk pulang ke negara asalnya.

"Kami sarankan, kembali ke negara anda kalau sudah sehat boleh kembali. Artinya tidak ditolak, kami sarankan kembali ke Singapura," kata dia.

KKP, kata dia, membolehkan WNA masuk Indonesia, asalkan melalui rangkaian pemeriksaan kesehatan secara lengkap di rumah sakit terlebih dahulu.

Baca juga: KKP Batam lacak 26 WNI yang pernah sekapal dengan penderita COVID-19
Baca juga: Pengawasan kesehatan di pelabuhan Batam diperketat
Baca juga: Dinkes Batam pastikan WNA meninggal bukan karena COVID-19

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020