Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan sistem perdagangan baru bernama JATS (Jakarta Automatic Trading System) Next G, Senin.

Dalam operasi perdananya JATS Next G tersebut sudah beroperasi secara penuh. "Alhamdulillah sistem sudah berjalan dengan baik. Sejak awal perdagangan, kami memindahkan sistem secara penuh," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Erry Firmansyah di Jakarta, Senin.

Menurutnya sistem JATS Next G tahap awal telah menghabiskan dana Rp41 miliar dari total alokasi Rp75 miliar. Sistem tersebut sudah dibangun otoritas bursa bersama dengan vendor OMZ Nasdaq selama dua tahun.

"Harapan terbesar BEI terhadap sistem ini adalah peningkatan kapasitas hingga tiga kali lipat. Sistem baru bisa menerima satu juta order dan 500 ribu transaksi per hari dari sebelumnya 200 ribu transaksi dan 300 ribu order," paparnya.

Erry menambahkan, sistem JATS Next-G telah diterapkan di bursa negara asing, seperti Singapura, Hongkong, Swiss, Kolombia dan Inggris.

Ia menambahkan, pihaknya akan menjalankan sistem untuk produk ekuitas (saham) terlebih dulu. Setelah sistem stabil, BEI akan memperluas produk ke derivatif dan fixed income (obligasi). Sistem bisa diterapkan untuk multi produk, ekuitas, derivatif, dan fixed income, tuturnya.

Sementara itu perdagangan perdana sistem baru tersebut diikuti oleh 114 anggota bursa (AB) dari 119 AB yang terdaftar di bursa. Tiga AB terkena suspend dan dua AB lainnya tidak aktif. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009