Magetan (ANTARA News) - Sersan Satu Anumerta Suprayitno, anggota Kontingen Garuda XX-F yang tewas akibat kecelakaan kerja saat menjalankan misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kongo, jenazahnya tiba di rumah duka di Desa Garon, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin.
Almarhum Sersan Satu Anumerta Suprayitno (27), merupakan anggota TNI AD, Yon Zikon 13, Menzikon Ditziad, Jakarta, yang telah lima bulan lebih bertugas di Kongo.
Ayah almarhum, Darmo Juri (54), mengatakan, pihak keluarga berusaha menerima kepergian almarhum dengan ikhlas. Almarhum selama ini yang menompang perekonomian keluarganya.
"Anak saya seorang pahlawan. Ia gugur dalam tugas negara untuk mewujudkan perdamaian dunia," katanya sambil terisak.
Menurut dia, kabar kematian anaknya diterima oleh keluarga satu pekan akibat kecelakaan kerja. Almarhum berangkat ke Kongo pada Oktober tahun lalu, dan rencananya akan bertugas satu tahun di sana.
Ibu almarhum, Yatmini (54), sempat berulang kali pingsan dan berteriak histeris.
Anggota Kontingen Garuda XX-F di Kongo lainnya yang ikut mengantar jenazah hingga ke rumah duka, Kapten Filda Malari, mengemukakan, saat itu almarhum sedang membersihkan peralatan dengan gerinda listrik di bengkel Camp Dungu, Kongo.
"Almarhum waktu itu hendak menghaluskan hasil penyambungan pipa bomb jack loader. Namun tiba-tiba, almarhum telah terjatuh dengan luka di bagian leher sebelah kanan. Luka itu akibat pecahan piringan gerinda yang lepas dan menancap sedalam tiga sentimeter di leher almarhum," katanya mengungkapkan.
Menurut dia, tancapan pecahan piringan gerinda tersebut, telah memutuskan pembuluh arteri almarhum hingga nyawanya tidak tertolong lagi.
"Kita sudah berkoordinasi dengan tim dokter di rumah sakit setempat untuk menyelesaikan masalah putusnya pembuluh arteri tersebut, namun sangat sulit sekali. Selain itu, almarhum juga mengalami patah tulang di dagu," katanya yang saat itu mendampingi almarhum di rumah sakit dengan rekan lainnya, Kopda Parmin.
Sementara itu, Komandan Batalyon Zeni Konstruksi XIII Jakarta, Letkol Zeni Zainal Muhtar, yang ikut mengantar jenazah, mengatakan, kesatuannya telah kehilangan prajurit yang baik. Selama menjadi anggota, almarhum telah menujukan dedikasi yang tinggi terhadap tugasnya.
"Almarhum merupakan salah satu prajurit terbaik kami. Maka dari itu, semua pihak yang merasa kehilangan hendaknya dengan ikhlas menerima kepergiannya. Almarhum telah gugur dalam tugas negara," katanya saat upacara pemakaman secara militer di Taman Makam Pahlawan Yudonegoro, Magetan.
Selama menjadi anggota, almarhum yang lulusan Secaba Prajurit Karir Gelombang IV Pusdik Jember tahun 2002 ini, telah ditugaskan di Aceh dan Kongo hingga mengembuskan napas terakhirnya. Almarhum merupakan kelahiran Magetan 14 April 1982 dan belum berkeluarga. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009