Bubur pecinan
"Ibu saya juga berjualan bubur di Jakarta Barat," kata John mengenai asal muasal resep bubur.
"Di sana buburnya halal, di sini juga begitu. Saya ingin semua lapisan masyarakat bisa menikmati."
Tidak ada kaldu tambahan pada bubur China karena kaldu sudah dicampur dengan beras saat dimasak, beda dengan bubur Sukabumi yang punya kaldu kuning terpisah.
Meski penampilannya sederhana, bubur polos pun bisa dinikmati tanpa menambahkan kecap atau bumbu lain karena rasanya gurih.
Ada empat bubur yang dijual, bubur polos, bubur ayam, bubur ikan dan bubur beras merah.
Pengunjung yang memilih bubur ikan akan dapat bubur yang sama, hanya toppingnya berbeda. Bukan ayam rebus, melainkan ikan dori.
Sementara beras merah didapat dari Sumatera Utara yang berasnya baru bisa dipanen setelah enam bulan.
Selain lebih sehat dari beras biasa, beras ini lebih wangi. Menu bubur beras merah ditambahkan untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen di Jakarta yang semakin peduli kesehatan. Meski rasa beras merahnya masih terasa betul, bubur beras merah tak kalah gurih dan lezat.
Setiap bubur akan dilengkapi dengan irisan jahe, daun seledri, potongan cakwe dan potongan cabai rawit dengan kecap asin.
Masih lapar? Anda bisa memesan ayam kampung yang direbus atau dipanggang, nasi putih dan nasi hainam serta menu tambahan yang cocok dengan bubur seperti telur ayam kampung, telur pitan, telur asin, telur kecap dan tahu kecap.
Pencinta jeroan juga bisa memilih usus dan ati/ampela, tapi bentuknya berbeda dengan sate usus atau sate ati ampela pada umumnya.
Di sini, jeroan disajikan dengan minyak wijen, kecap asin dan minyak bawang. Porsinya pun banyak, bisa dinikmati dua orang atau lebih.
"Untuk usus, kami pakai usus dari empat ekor ayam untuk seporsi, tidak semuanya bagian dipakai, kami pakai yang paling bersih."
Bubur Cap Tiger juga menjual liang teh buatan sendiri, minuman herbal China yang berkhasiat menyembuhkan panas dalam.
Konsumen juga bisa memilih soda Cap Badak, soda pertama Indonesia hingga air kelapa hijau.
Sebagai makanan penutup, hanya ada satu pilihan yang bisa dipesan: kwecang.
Bentuknya serupa bacang tanpa isi berukuran lebih kecil yang dilapisi daun bambu. Teksturnya seperti jeli dan enak disantap setelah dicocol dengan gula aren.
Bubur identik dengan makanan untuk sarapan, tapi bubur China lekat dengan citra santapan malam. Bubur Cap Tiger dibuka pukul 5 petang hingga lewat tengah malam.
Pada hari Jumat dan Sabtu, restoran dibuka hingga pukul 03.00 pagi, Selasa hingga Kamis dan Minggu dibuka hingga pukul 01.00 pagi.
"Bubur pecinan diasosiasikan dengan supper, makan malam," ujar John mengenai jam beroperasi restoran.
Bubur paling enak disantap saat masih panas, itulah mengapa sejauh ini Bubur Cap Tiger tidak bekerjasama dengan layanan pesan antar dari aplikasi ojek online.
Bukan berarti pembeli tidak bisa memesan untuk dikirim, hanya saja restoran ini tidak terdaftar di restoran dengan layanan pesan antar.
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020