Bogor (ANTARA News) - Kondisi jalan yang rusak di Kota Bogor dengan banyaknya lubang menganga dikeluhkan warga di kota hujan itu. Mereka meminta agar ada perbaikan secepatnya, karena bila dibiarkan akan membahayakan pengguna jalan.

"Apakah harus menunggu ada korban dulu akibat jalan rusak itu baru dibenahi. Mestinya, pejabat pemerintah daerah (Pemda) bisa inspeksi mendadak (Sidak) selama musim hujan ini, agar tahu persis kondisi sebenarnya jalan-jalan di Kota Bogor ini," kata Yani, warga Cilendek, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Minggu.

Warga lainnya, Aca menilai bahwa jalan rusak yang sehari-hari dilaluinya bila hendak ke Pasar Merdeka, adalah di Jalan Semeru, yang kondisinya diwarnai lubang-lubang cukup besar.

Ia memberi contoh di depan Bogor Golf yang berdekatan dengan pertigaan Jalan Manunggal, kendaraan yang melalui jalan itu, kendaraan harus berhati-hati melalui lubang di jalan itu.

Tak sedikit kendaraan yang mengambil lintasan di luar jalur guna menghindari lubang yang ada, sehingga memakai lintasan yang bukan peruntukannya.

Akibatnya, kemacetan dan saling menyalahkan di antara pengguna jalan, selalu mewarnai pada waktu-waktu padat kendaraan, seperti saat masuk dan keluar sekolah bagi para pelajar, yakni pagi, siang dan sore.

Kondisi jalan bergelombang, akibat berlubang, juga terlihat di kawasan yang terdapat perumahan mewah Yasmin, yang melintasi di Jalan Raya Cilendek.

Dengan kondisi itu, bila warga perumahan itu hendak berbelok memasuki komplek perumahan, juga membuat kemacetan, karena jalan yang dilalui berlubang, sehingga arus kendaraan di belakangnya tersendat.

Atas kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, seperti disampaikan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Pemkot Indra Syafei menyatakan akan menambal sementara jalan-jalan utama di Kota Bogor yang rusak dan berlubang, karena bisa memacetkan arus lalulintas dan membahayakan pengendara.

Ia mengatakan, saat ini masih musim hujan, sehingga belum bisa dilakukan pembangunan dan perbaikan secara permanen jalan yang rusak.

"Pada musim hujan ini, tidakan yang dilakukan hanya melakukan penambalan dengan batu jalan raya yang memiliki lubang-lubang besar," katanya.

Dikatakannya, penutupan lubang-lubang besar tersebut untuk mengurangi kemacetan lalulintas dan kemungkinan kecelakaan.

Setelah musim hujan selesai, kata dia, baru bisa dilakukan pembangunan atau pemeliharaan jalan.

Peran warga

Sementara itu, cendekiawan muda Bogor Ahmad Fahir menilai bahwa selain tanggung jawab Pemkot Bogor untuk membenahi jalan rusak, semestinya ada peran serta warga untuk membantu, khususnya di tempat-tempat yang selama ini dikenal sebagai komunitas warga menengah ke atas tinggal.

"Kalau tinggal di perumahan mewah, dan ada akses jalan rusak yang menghambat, apakah mereka tidak tergugah untuk membantu menambal jalan rusak itu?," kata Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.

Bahkan, kawasan untuk bermain golf, yang sudah pasti pelaku kegiatan olahraga semacam itu kaum berpunya, sudah seharusnya punya kepedulian membantu, bila akses jalan yang dilalui juga rusak.

"Saya kira, kepedulian sosial dari kalangan berpunya di Kota Bogor ini bisa dimulai dengan membantu membenahi akses jalan-jalan rusak untuk kepentingan publik itu," kata Ahmad Fahir, yang baru saja menamatkan studi Master Komunikasi Pembangunan Sekolah Pascasarjana IPB.(*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009