Kota Gaza (ANTARA News/AFP) - Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blairmelakukan kunjungan singkat ke sebuah sekolah PerserikatanBangsa-Bangsa di Jalur Gaza, Minggu, pada lawatan pertamanya ke daerahyang dikuasai Hamas sejak ia ditunjuk sebagai utusan Kuartet TimurTengah.

"Saya ingin datang ke sini untuk mendengar langsungdari rakyat di Gaza, yang kehidupannya sangat terkena dampak olehkonflik baru-baru ini," kata Blair di sekolah yang terletak di BeitHanun, kota di sebelah utara.

"Ini adalah orang-orang yangperlu diberi perhatian kita dalam mengupayakan perdamaian dankemajuan," katanya, dan menambahkan bahwa dia akan melaporkan apa yangia lihat kepada konferensi internasional tentang pembangunan Gaza diMesir pada hari Senin.

Kuartet Timur Tengah, Uni Eropa,Rusia, PBB dan Amerika Serikat dijadwalkan akan melakukan pertemuan disela-sela konferensi yang akan berlangsung di tempat peristirahatanLaut Merah, Sharm el-Sheikh.

Kunjungan Blair itu bertepatandengan kunjungan Menteri Pembangunan Internasional Inggris DouglasAlexander, pertama kali yang dilakukan ke Gaza oleh seorang menteriInggris sejak kelompok-kelompok Islam mengambil kekuasaan di wilayahitu pada Juni 2007.

Alexander menjanjikan 30 juta pound (43juta dolar AS, 34 juta euro) bagi pembangunan dan meminta Israel untukmembuka perbatasan-perbatasan wilayah yang dikatakan Alexander bahwa ia"merasa ngeri dengan skala penderitaan kemanusiaan."

"Hari inisaya mengalokasikan 30 juta pound sebagai komitmen baru kami untukmelakukan apa yang kami, pemerintah Inggris, dapat lakukan untukmengurangi penderitaan ini," kata Alexander dalam sebuah jumpa pers.

"Kami ingin adanya akses penuh dan tanpa kekangan baik untukkepentingan penyaluran bantuan serta para pekerja penyalur bantuan disini di Gaza."

Blair bertemu dengan para pelaku bisnis Gaza, anggota masyarakat sipil serta perwakilan pemerintah.

Dalam kunjungan itu juga mampir di sebuah kelas Bahasa Inggris, para pejabat konsulat Inggris.

Namun tidak seperti kunjungan tinggi lainnya ke Gaza --termasuk yangdilakukan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Senator AS JohnKerry, Blair tidak mendatangani daerah-daerah yang mengalami kerusakanpaling parah akibat serangan selama tiga minggu yang dilancarkanIsrael.

John Ging, direktur Gaza untuk badan pengungsii PBB,menyatakan harapannya bahwa kunjungan-kunjungan tersebut bisameyakinkan para pembuat keputusan untuk mengubah "kebijakan-kebijakangagal" mereka dan mengakhiri blokade Israel dan internasional.

"Kita istirahatkan kasus ini. Tidak ada lagi yang bisa dikatakan.Mereka sudah melihatnya dan sekarang terserah mereka untuk berbuatsesuai dengan tanggung jawab mereka untuk melakukan perubahan," katanyasetelah mendampingi Blair dalam kunjungan ke sekolah.

"Memusatkan perhatian kepada nasib rakyat, bukan kepada politik, danmembuka penyeberangan-penyeberangan. Seperti itu saja, mudah."

Israel dan Mesir telah menutup Gaza namun membukanya untuk keperluanbantuan kemanusiaan sejak Hamas, kelompok yang bertekad untukmenghancurkan Israel, mengambil kekuasaan pada Juni 2007 setelahpertempuran di jalanan yang berlangsung selama berminggu-minggu denganlawannya dari pihak Fatah.

Sebagian besar populasi Gaza yang berjumlah 1,4 juta orang bergantung kepada bantuan dunia.

Pembantaian yang dilakukan Israel selama 22 hari pada Desember danJanuari telah mengakibatkan kerusakan sebesar 1,95 miliar dolar,demikian menurut Dewan Ekonomi Palestina untuk Pembangunan danRekonstruksi.

Blair ditunjuk sebagai wakil Kuartet pada Juni2007 setelah ia turun dari jabatannya sebagai perdana menteri Inggrisselama 10 tahun.(*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009