Hua Hin, Thailand (ANTARA News) - Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meminta ASEAN memajukan kesepakatan dagang dan investasi dalam rangka antisipasi regional menghadapi dampak krisis keuangan global dengan menyiapkan paket stimulus dan jangan menutup diri.

"Secara khusus saya telah mengusulkan, bagus juga ada stimulus package untuk mendorong pembangunan ekonomi intra ASEAN," kata Yudhoyono kepada pers usai penutupan Pertemuan ASEAN ke-14 di Hua Hin, Minggu.

Presiden menyatakan pula bahwa dia telah menyampaikan pandangan Indonesia mengenai perlunya menjauhi sikap saling menutup diri diantara ASEAN mengingat dampak krisis keuangan global mesti diatasi bersama.

"Tidak ada resep ajaib dan instan, semua menyadari hal ini...kita tidak boleh memperburuk keadaan akibat krisis keuangan global," kata Presiden.

Meskipun begitu, Yudhoyono mengakui ASEAN telah menempuh banyak kemajuan dalam bagaimana memajukan inisiatif keuangan regional dalam mengatasi dampak krisis global lewat Prakarsa Chiang Mai tahun 2007.

Dia menunjuk bertambahnya komitmen dana untuk Prakarsa Chiang Mai dari semula 80 miliar dolar AS menjadi 120 miliar dolar AS.

"Mei nanti para menteri keuangan ASEAN plus 'three' serta Bank Pembangunan Asia akan bertemu untuk membahas secara gamblang mekanisme tata cara penyaluran dana," kata Presiden.

Dalam pertemuan kali ini, Indonesia juga mengusulkan ASEAN mengambil langkah dalam mengamankan pasokan energi sehingga bersiap menghadapi kemungkinan terburuk di masa depan.

Disamping itu Indonesia juga ingin ASEAN mengintegrasikan pengelolaan sektor pertanian sehingga ketahanan pangan ASEAN kuat. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009