Tunis (ANTARA) - Seorang gerilyawan berkendara sepeda motor meledakkan dirinya di depan Kedutaan Besar AS di Tunisia pada Jumat hingga melukai lima polisi, menurut laporan media setempat, dalam serangan paling serius di negara tersebut sejak musim panas.
Pejabat kedutaan membenarkan serangan itu di akun Twitter resminya, dan mendesak masyarakat agar menjauhi daerah tersebut.
Wartawan Reuters menyaksikan bangkai sepeda motor yang hangus dan satu kendaraan polisi yang rusak beberapa meter dari pintu utama kedutaan, saat helikopter berputar di atas kepala dan sejumlah polisi berkerumun.
Stasiun radio setempat Radio Mosaique melaporkan bahwa penyerang melukai lima petugas polisi ketika meledakkan diri. Pihaknya juga melaporkan bahwa kemungkinan ada pelaku kedua.
Suara sirene terdengar di jalan raya utama yang terhubung dengan distrik Lac, lokasi kedutaan besar, sementara Tunis dan wilayah pinggiran berada di utara.
Musim panas lalu ISIS mengaku menjadi dalang di balik tiga ledakan di ibu kota, termasuk satu ledakan di dekat Kedutaan Besar Prancis, yang menewaskan seorang polisi dan satu ledakan lainnya yang melukai lima orang saat operasi keamanan untuk membekuk tersangka.
Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden Tunisia tunjuk mantan menteri keuangan sebagai PM
Baca juga: Rakyat Tunisia pilih presiden baru dalam babak pilpres akhir
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020