Mataram (ANTARA News) - Aparat kepolisian Polres Mataram tengah menelusuri video berdurasi 46 detik yang menampilkan aksi kekerasan terhadap seorang siswi yang dilakukan seorang wanita yang mendapat dukungan dari beberapa orang teman wanitanya. "Masalah itu sedang kami tangani namun masih harus ditelusuri lebih lanjut guna mengetahui identitas pelaku dan korbannya serta lokasi perbuatan tindak pidana kekerasan itu," kata Kapolres Mataram, AKBP Triyono Pujono Basuki di Mataram, Sabtu. Menurut Triyono, jika lokasi kejadiannya di wilayah hukum Polres Mataram yakni Kota Mataram, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) maka pihaknya berkewenangan menyelidiki kasus tersebut. Sementara ini pihaknya belum bisa memastikan tempat kejadian perkara (locus delicti) video aksi kekerasan terhadap anak sekolah itu berada di Kota Mataram. "Memang ada sedikit gambaran lokasi kejadian di Mataram jika video itu dicermati secara baik, namun untuk kejelasannya tentu perlu dicermati lagi," ujarnya. AKBP Triyono pun belum bisa memastikan apakah lokasi terjadinya aksi kekerasan itu di kompleks Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Yarsi Mataram seperti isu yang beredar di masyarakat. Video aksi kekerasan yang direkam dengan kamera telepon selular itu sudah menyebar ke berbagai kalangan di Kota Mataram hingga diketahui aparat kepolisian Polsek Mataram kemudian penanganannya dilimpahkan ke Polres Mataram. Sejumlah kalangan menduga lokasi kejadiannya sebagaimana tampak dalam video aksi kekerasan itu, di kompleks SPK Yarsi Mataram. Apalagi, siswi yang menjadi korban aksi kekerasan dalam video itu menggunakan pakaian seragam khas SPK Yarsi yakni batik khas berwarna biru disertai motif bunga dan rok putih. Aksi kekerasan dalam rekaman video yang juga bocor ke tangan wartawan itu, menampakkan seorang wanita kira-kira berusia 16-18 tahun menggunakan celana jeans dan baju kaos merah tengah membentak siswi berseragam menyerupai siswi SPK Yarsi Mataram itu. Di sekelingnya tampak beberapa orang wanita yang diduga merupakan teman-teman dari wanita yang membentak itu. Siswi itu kemudian ditampar dan jidatnya dijitak hingga terjadi perlawanan, namun siswi itu dikeroyok tiga orang wanita hingga jilbab yang dikenakannya terlepas dan siswi itu jatuh tersungkur di tanah.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009