Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Indosolution, sebuah lembaga konsultan, Agus Muldya Natakusumah, menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan perkembangan pelaksanaan pemilu setiap hari di media massa sehingga pihak terkait selalu siaga dan siap membantu jika ada kondisi darurat.
"Terkesan kuat bahwa persiapan yang dilakukan KPU dalam melaksanakan proses pemilu ini sangat spartan dan sangat kritis sementara kondisi yang sebenarnya tidak diketahui," kata Agus Muldya dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Permasalah yang perlu diketahui, katanya, mulai pengadaan kertas suara, distribusi apakah tepat waktu dan dalam kondisi yang baik, bilik suara, dan kesiapan sistem informasinya.
Ia mengatakan, dengan pertimbangan pemilu 2009 harus berhasil dan tidak boleh cacat maka setiap hari KPU disarankan menyampaikan perkembangan pelaksanaan pemilu kepada media massa termasuk kesulitannya.
Media massa setiap hari juga perlu memberitakannya dalam kolom persiapan menjelang pemilu 2009 sehingga pemerintah ataupun pihak terkait selalu siaga dan siap membantunya jika ada kondisi darurat dan diminta KPU.
Agus Muldya juga meminta kejadian salah centang saat simulasi di berbagai daerah jangan hanya diartikan atau dipersepsikan sebagai kesalahan sederhana.
Ia mengatakan, persoalan tersebut bisa jadi karena banyak pemilih punya keterbatasan kemampuan membaca dan berpikir lebih teliti akibat rendahnya tingkat pendidikan. Padahal, katanya, saat ini pemilu mempunyai kerumitan yang tinggi.
Resiko dari fakta-fakta ini, katanya, masyarakat bisa kaget terhadap hasil pemilihannya sendiri "akibat tidak menduga hasilnya".
Untuk itu, katanya, solusinya antara lain adalah diadakan sosialisasi yang meluas sampai tingkat kelurahan, bahkan hingga RW jika diperlukan, dengan alat peraga yang sama persis dengan aslinya.
Perlu dipertimbangkan juga memasyarakatkan kertas suara dan para calon anggota legislatif sebelum hari pelaksanaan pemungutan suara, katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009